Diva, Bayi Jantung Bocor Itu Kini Telah Tiada

Diva, Bayi Jantung Bocor Itu Kini Telah Tiada

- detikNews
Minggu, 04 Nov 2012 11:22 WIB
Jakarta - Masih ingat Diva Anggraeni (7 bulan), bayi yang mengalami gangguan jantung dan paru-paru serta dirawat di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat? Diva telah menghembuskan nafas terakhirnya.

"Diva meninggal tadi pukul 09.30 WIB," ujar ibu Diva, Asmara Dewi, sambil menangis memberitahu detikcom, Minggu (4/11/2012).

Dewi mengatakan, jantung anaknya itu sudah berdetak tidak normal pada Sabtu (3/11/2012) di RSAB Harapan Kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam detak jantungnya 50. Terus Diva berhenti bernafas hari ini pukul 09.30 WIB," kata Dewi yang masih sambil menangis di ujung telepon.

Dewi menambahkan, Diva akan dimakamkan sore ini juga di pemakaman dekat rumahnya. Dewi beralamat di Jl Stasiun Pondok Cina RT 1/8 Depok. Suaminya, Abdi bekerja sebagai satpam outsourcing di PT KAI Pondok Cina, Depok.

Kisah itu bermula saat Dewi melahirkan anak keduanya itu di bidan di daerah Pondok Cina, Depok, pada 27 April 2012. Dia sudah keluar biaya Rp 12 juta di RS Tumbuh Kembang. Biaya itu pun dia dapat dari sumbangan tetangga dan kerabatnya.

Di RS itu Dewi tidak bisa menggunakan Jamkesda. Di RS itu Diva didiagnosa penyakit paru-paru dan pembengkakan di jantung. Dewi lalu memutuskan membawa Diva ke RS Mitra Keluarga Depok. Di RS itu juga sudah menggunakan Jamkesda yang aktif pada 7 Mei, sedangkan Diva sudah masuk ke RS itu sejak 3 Mei.

Singkat cerita, dokter RS itu mendiagnosa Diva sakit paru-paru dan jantung bocor. Dokter itu lalu merujuk Diva ke RS Jantung Harapan Kita. Biayanya pun dari Jamkesda.

Pada 23 Mei, Diva dipindahkan ke RSAB Harapan Kita yang berada di depan RS Jantung Harapan Kita karena kebocoran jantung diindikasikan tidak terlalu parah. Di RSAB Diva dioperasi pada (4/6) lalu karena ada otot perut yang menutup paru-paru.

Namun terhitung (12/6) lalu, jumlah biaya yang sudah dikeluarkan di RSAB Harapan Kita sekitar Rp 57 juta. Untuk diketahui Jamkesda hanya menanggung biaya Rp 100 juta. Uang Jamkesda hanya sisa Rp 12 juta karena sudah dipakai di RS Mitra Keluarga Depok, RS Jantung Harapan Kita dan RSAB Harapan Kita.

Namun, usai menjenguk Diva pada (15/6), Walikota Depok Nurmahmudi mengatakan, bayi itu akan dijamin biaya RS sampai pulang.

"Sebagaimana kewajiban kami, karena Diva warga Depok jadi dibiayai dari Jamkesda. Kita hanya melakukan bantuan dari Jamkesda. Intinya kita memiliki mekanisme, sesuai perda, charge ada batas maksimal dan Jamkesda bisa mengcover sampai dia pulang," jelas Nurmahmudi.

Meski Nurmahmudi mengatakan demikian, fakta di lapangan membuktikan jika Jamkesda tidak bisa diperpanjang. Diva pun mendapatkan uluran tangan di antaranya dari masyarakat sekitar Rp 300 juta. Dengan uang yang salah satunya dari pembaca itu, Diva bisa terus dirawat di RSAB Harapan Kita.

Di akhir Oktober 2012, uang untuk pengobatan Diva menipis. Dewi lalu meminta bantuan jaminan dari Kemenkes. Namun Kemenkes menolak karena Diva merupakan tanggungan Pemkot Depok. Nurmahmudi sudah diberitahu hal ini namun tidak menjawab pesan singkat yang dikirim detikcom.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads