MURI memberikan piagam penghargaan kepada Walikota Medan Rahudman Harahap. Penyerahan piagam rekor MURI itu berlangsung Jumat (2/11/2012) di Kantor Walikota Medan, Jl. Kapten Maulana Lubis.
Untuk kategori Pelayanan KB Pria (Vasektomi) dengan jumlah peserta terbanyak, Medan mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Kalimantan Selatan dengan jumlah 870 akseptor. Acara penyerahan piagam itu turut dihadiri Deputi Pengendalian Kependudukan BKKBN, Wendy Hartanto, dan Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Yulianto Wicaksono, serta para camat se Kota Medan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahudman juga berharap para tokoh masyarakat bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vasektomi. Vasektomi bukan berarti tidak dapat menghasilkan keturunan lagi, tetapi membatasi. Jika ingin punya keturunan lagi, maka vasektomi bisa dilepas.
Tidak sekadar tokoh masyarakat, para camat dan lurah juga diimbau supaya ikut vasektomi. Mereka diharapkan menjadi contoh terdepan, sehingga masyarakat mau ikut vasektomi. Warga yang ingin vasektomi tidak perlu khawatir soal biaya karena akan ditanggung pemerintah.
Jika minat vasektomi cukup besar, kata Rahudman, bukan tak mungkin rekor MURI baru akan dipecahkan. Dia berharap tahun depan jumlah peserta vasektomi massal itu akan mencapai 2.000 orang.
Antusias warga Medan ikut vasektomi massal yang memecahkan rekor MURI itu tidak lepas dari peran para Kepala Lingkungan di masing-masing kelurahan di Medan. Seperti diungkapkan SDR (40) salah seorang Kepling, dia diminta untuk mencari sebanyak-banyaknya calon akseptor pria yang ingin divasektomi pada 23 dan 24 Oktober lalu.
Karena warga tidak ada yang mau, akhirnya SDR sendiri yang ikut vasektomi. Naas, dia mengalami pendarahan dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit bersama dua korban lainnya.
(rul/mpr)











































