"Saya kemarin berbicara dengan sejumlah politisi senior sebelum talk show di televisi, memang saat ini Mega mulai ragu," ujar pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, kepada detikcom, Jumat (2/11/2012).
Gun memahami kondisi dilematis yang dihadapi Megawati. PDIP saat ini tengah mengalami krisis kepemimpinan setelah Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mega pun, menurut Gun, dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah mengajukan dirinya sendiri di Pilpres 2014 atau menunjuk figur alternatif lainnya. Sementara kekuatan putrinya, Puan Maharani yang digadang oleh Taufiq Kiemas untuk terjun ke politik kelas tinggi, belum cukup siap.
"Apakah dia tetap maju kemudian ada risiko kalah untuk ketigakalinya, atau dia akan engajukan figur alternatif. Kemungkinan salah satunya adalah yang secara mewakili power reference PDIP adalah Puan Maharani, atau orang yang mewakili ideologi PDIP itu yang salah satunya ya Jokowi. Kalau bicara Puan dan Jokowi, semua orang paham siapa yang lebih populer," kata Gun.
Namun, Gun menilai lebih baik Jokowi bertahan di posisi Gubernur DKI. Krena kalau sukses di DKI, Jokowi akan lebi jelas menatap Pilpres 2019.
"Karena jika dia menyelesaikan masa kerjanya dan menolak tawaran di Pemilu 2014, maka ini menjadi stigma bahwa dia tidak berorientasi pada jabatan politik semata. Saya yakin di 2014 Jokowi akan leading dari Puan sekalipun," tegasnya.
(van/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini