Terminal Khusus Haji Indonesia yang Minimalis

Laporan dari Arab Saudi

Terminal Khusus Haji Indonesia yang Minimalis

- detikNews
Jumat, 02 Nov 2012 06:26 WIB
Luhur/detikcom
Jeddah - Ini musim haji kedua bagi Garuda Indonesia menggunakan terminal tersendiri di King Abdulazis International Airport untuk pemulangan jamaah haji reguler. Fasilitas yang ada memang jauh lebih minim dibandingkan terminal komersial, namun karena tidak bercampur dengan maskapai lain maka pelayanannya justru lebih cepat.

"Kita mengejar kecepatan penanganan dan ketepatan jadwal penerbangan, bukan kemewahan terminal," kata VP Pelayanan Haji Garuda Indonesia, Hadi Syahrean, di Posko Haji Garuda Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (2/11/2012) dini hari.

Pertimbangan utama menggunakan terminal tersendiri, memang demi mengejar ketepatan jadwal terbang. Bila masih di terminal komersial biasa, dikuatirkan masa tunggu jamaah di bandara menjadi terlalu lama dan tidak menjamin ketepatan jadwal penerbangan sebab pesawat Garuda Indonesia harus antre dengan sekian banyak pesawat lain dari berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendala utama di terminal komersial adalah keterbatasan jumlah gate, harus gantian dengan negara lain. Jumlah jemaah kita paling banyak, per hari bisa 12 penerbangan, kalau tetap di sana bisa chaos," papar Hadi.

Terminal yang digunakan oleh Garuda Indonesia ada di sisi barat King Abdulazis International Airport, Jeddah. Ini berupa lahan seluas lapangan sepak bola dengan atap tertutup namun tanpa dinding pembatas yang tepat berada di bibir landasan pacu.

Toilet yang tersedia lebih dari cukup dengan aliran air bersih untuk berwudhu yang kencang. Tapi ada satu toilet yang kurang layak kondisinya, maklum saja sebab hanya digunakan sekali dalam satu tahun.

Di ruang tunggu terbuka ini disediakan bangku-bangku plastik melingkar. Jangan berharap bisa berbelanja cinderamata selain kurma di west terminal ini, sebab hanya ada tiga kantin yang semuanya menjual makanan kecil dan minuman ringan.

Rombongan jamaah haji yang tiba dari penginapan, juga tidak akan berlama-lama menunggu boarding di ruang tunggu ini. Masa tunggu sekitar dua jam dan itu pun lebih banyak dipakai untuk menata ulang barang bawaannya yang terjaring sweeping/i> bagasi kabin pesawat.

Di sini pula mereka mendapatkan kembali passpornya yang telah disisipi tiket pesawat dan menerima cinderamata dari pemerintah Arab Saudi berupa sebuah Al Qur'an untuk masing-masing. Setelah jalani pemeriksaan imigrasi, jamaah haji masuk ke ruang boarding yang bangunannya berupa barak berpendingin udara.

"Untuk per kepala kita dikenai biaya pelayanan SR 30, naik dari tahun lalu," sambung Hadi.

(lh/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads