"Polisi agak ragu-ragu, terlalu banyak orang ngomong HAM. Dikit-dikit HAM. Kalau enggak tegas lalu bagaimana," kata mantan Kapolda Sumsel dan Jabar ini usai meninjau Balinuraga yang porak poranda akibat bentrokan yang terjadi Minggu (28/10) dan Senin (29/10) kemarin.
Menurutnya, aparat memiliki tahapan untuk sampai kepada pengambilan tindakan tegas kepada massa yang mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam. Tahapan tersebut dari mulai tembakan peringatan, tembakan peluru karet, sampai dengan mengarah kepada sasaran yang kiranya membahayakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sjachroedin pun menkritik kalangan yang dianggapnya hanya bicara terkait konflik di Lampung tanpa menguasai permasalahan yang sebenarnya.
"Yang ahli-ahli, yang pintar itu banyak komentar. Tapi bagaimana menyelesaikan masalah ini? jangan banyak komentar, sekarang bagaimana menyelesaikan ini supaya jangan terulang," tegasnya.
"Lampung tidak sama cara penanganannya, setiap daerah berbeda karakteristik manusianya. Di sini kalau dengan imbauan lemah lembek, dimakan kita, saya pengalaman. Enggak laku mengimbau di sini," sambungnya.
Dia meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu yang beredar yang bertujuan memperkeruh suasana yang saat ini berangsur kondusif.
"Jangan gampang termakan isu, itulah yang mesti kita perangi kebodohan itu. Dikit-dikit percaya. Yang mati yang tidak ada urusan dengan perkara itu," tuturnya.
(ahy/fjp)