Gubernur Lampung Soal Bentrok Warga: Polisi Ragu karena Terbentur HAM

Gubernur Lampung Soal Bentrok Warga: Polisi Ragu karena Terbentur HAM

- detikNews
Kamis, 01 Nov 2012 06:13 WIB
Jakarta - Beberapa kalangan mengkritik kinerja pengamanan pihak kepolisian dan TNI ketika bentrok antar warga pecah di Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan. Gubernur Lampung Sjachroedin ZP membantah bila aparat lamban dalam mengantisipasi bentrok sehingga menelan 12 orang korban jiwa.

"Polisi agak ragu-ragu, terlalu banyak orang ngomong HAM. Dikit-dikit HAM. Kalau enggak tegas lalu bagaimana," kata mantan Kapolda Sumsel dan Jabar ini usai meninjau Balinuraga yang porak poranda akibat bentrokan yang terjadi Minggu (28/10) dan Senin (29/10) kemarin.

Menurutnya, aparat memiliki tahapan untuk sampai kepada pengambilan tindakan tegas kepada massa yang mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam. Tahapan tersebut dari mulai tembakan peringatan, tembakan peluru karet, sampai dengan mengarah kepada sasaran yang kiranya membahayakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serba salah, polisinya juga sekarang diam, mau bertindak tegas keras terbentur HAM. kalau sudah ada yang mati seperti ini mau apa?" tegas purnawirawan polisi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal ini.

Sjachroedin pun menkritik kalangan yang dianggapnya hanya bicara terkait konflik di Lampung tanpa menguasai permasalahan yang sebenarnya.

"Yang ahli-ahli, yang pintar itu banyak komentar. Tapi bagaimana menyelesaikan masalah ini? jangan banyak komentar, sekarang bagaimana menyelesaikan ini supaya jangan terulang," tegasnya.

"Lampung tidak sama cara penanganannya, setiap daerah berbeda karakteristik manusianya. Di sini kalau dengan imbauan lemah lembek, dimakan kita, saya pengalaman. Enggak laku mengimbau di sini," sambungnya.

Dia meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu yang beredar yang bertujuan memperkeruh suasana yang saat ini berangsur kondusif.

"Jangan gampang termakan isu, itulah yang mesti kita perangi kebodohan itu. Dikit-dikit percaya. Yang mati yang tidak ada urusan dengan perkara itu," tuturnya.



(ahy/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads