Aksi digelar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (30/10/2012). Massa yang datang ini mengatasnamakan dirinya Paguyuban Musuh Koruptor (Pamor). Datang dari Bandung dan tiba di KPK sekitar pukul 12.00 WIB, mereka membentangkan spanduk 'sejuta tanda tangan' sepanjang 100 meter.
Kain putih dengan panjang hampir selapangan sepakbola itu dibentangkan di depan Gedung KPK. Karena begitu panjang, kain ini akhirnya dibelokkan masuk dan melingkar hingga ke dalam halaman KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya kita mendukung apa yang dilakukan oleh KPK. Termasuk perselisihan KPK dengan Polri," kata Budi Eka, koordinastor Pamor, saat ditemui di sela aksi.
Budi menambahkan, Pamor terbentuk sekitar satu bulan lalu yang anggotanya merupakan orang-orang antikorupsi. Beberapa tokoh-tokoh Jabar menjadi inisiator pembentukkan Pamor, di antaranya Memet A Hakim, Rudita Hartono dan Tjetje Padmadinata.
"Ini tuh kita bagi-bagi tidak hanya di Bandung, tapi juga di Garut, Sukabumi, Tasik dan Cirebon," tuturnya.
Aksi ini diikuti puluhan orang yang hadir di lokasi. Mereka mengaku berasal dari berbagai elemen mulai dari LSM, pelajar, akademisi, hingga warga biasa.
Selain menggelar aksi, pada sore harinya perwakilan Pamor juga bertemu dengan pimpinan KPK. Mereka ditemui langsung oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
"Mulai dari siang tadi sebelum zuhur kawan-kawan yang berasal dari Bandung datang ke KPK menemui pimpinan yang pada intinya mereka berdoa dan dukungan, mengajukan berbagai kritik yang ditujukan agar KPK tetap konsisten sesuai dengan UU," ujar Bambang usai bertemu dengan perwakilan Pamor ini.
(fjr/nrl)