Keberatan Dikaitkan dengan Kelompok Teror, HASMI Datangi Mabes Polri

Keberatan Dikaitkan dengan Kelompok Teror, HASMI Datangi Mabes Polri

- detikNews
Senin, 29 Okt 2012 15:54 WIB
Jakarta - Sebanyak 10 orang dari Ormas HASMI (Harakah Suniyyah untuk Masyarakat Islami) membantah kelompoknya terkait dengan penangkapan 11 teroris yang menamakan kelompoknya dengan nama serupa. Mereka keberatan dengan penyebutan nama HASMI seperti yang dilansir kepolisian.

"Kami merasa terganggu, DPP HASMI berbeda dan bertolak belakang dengan berita teroris yang berkembang," kata Ketua DPP HASMI,

Muhammad Sarbini, usai bertemu dengan Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Senin (29/10/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa HASMI (Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami) merupakan Ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri Dirjen Kesbangpol dengan no 01-00-00/0064/D.ffl.4/ai/20I2 yang didirikan sejak tahun 2005 yang berdomisili di Jalan Raya Cimanglid Gang Pumama RT 05/01 Sukamantri Tamansari Bogor," tegas Sarbini.

HASMI, jelas Sarbini, merupakan organisasi yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi.

"Bahwa nama organisasi HASMI sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media cetak dan elektronik sama sekali bukan organisasi kami. Bahwa kami adalah ormas Islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi. Kegiatan dan syiar-nya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti tindakan kekerasan," tegas Sarbini.

Para aktivis HASMI datang sekitar pukul 14.45 WIB ke Gedung Divisi Humas Polri. Sebanyak 10 orang, di antaranya enam orang pengurus dan empat orang kuasa hukum, diterima langsung karopenmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

Sementara itu, Boy mengatakan meski kelompok teroris ini menggunakan singkatan sama dengan kepanjangan yang hampir menyerupai, dipastikan keduanya berbeda.

"Dugaan kita beda, kita berkeyakinan berbeda. Kalau di dokumen yang 11 orang ini Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia sedangkan di sana Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami," ujar Boy.

Menurut Boy, pihaknya tidak ingin terjebak dalam pelabelan nama yang digunakan oleh kelompok teror tersebut.

"Nama ini bisa saja menyesatkan, bisa juga mengelabuli dengan dimanfaatkan orang-orang tertentu," jelasnya.

(ahy/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads