"Itu meja, duitnya sendiri. Karena Nurhadi punya usaha sarang burung walet," kata juru bicara (jubir) MA Djoko Sarwoko saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (25/12/2012).
"Bukan memakai anggaran MA," sambung Djoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar kritikan hakim agung Prof Gayus Lumbuun yaitu tidak transparansinya keuangan MA malah membuat Djoko tersinggung. "Saya karena ikut membina Nurhadi, saya ikut sakit hati juga dia difitnah seperti ini," cetus Djoko.
Di mata Djoko, saat ini sangat susah mencari orang yang berdedikasi tinggi. Apalagi mau merogoh uang pribadi untuk kepentingan lembaga.
"Ruangan Nurhadi itu kan memang panjang tapi kan itu dari kocek sendiri. Zaman sekarang mana ada yang mau berkorban untuk lembaga sampai seperti itu. Paling Dahlan Iskan sama Nurhadi," tandas Ketua Muda MA Bidang Pidana Khusus ini.
Seperti diketahui, hakim agung Gayus Lumbuun sebelumnya menyatakan keuangan MA perlu diaudit. "Perlu ada pengawasan eksternal terhadap kebijakan anggaran yang digunakan di MA. Kalau perlu diaudit," kata Gayus Lumbuun.
Atas konflik ini, Komisi Yudisial (KY) mendukung langkah Gayus sebab MA harus transparan dan terbuka. "Saya seribu persen sependapat dengan usulan hakim agung tersebut," kata komisioner KY Bidang Pengawasan Hakim, Suparman Marzuki.
(asp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini