Pengamatan detikcom, Kamis (25/10/2012), Citra terus menangis di gendongan sang ibu, Jumilah (32). Sedangkan Hanafi sedang berbaring di tempat tidur di Poli Gizi, lantai 3, Puskesmas Kecamatan Tebet, Jalan Prof DR Supomo, Jakarta Selatan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tebet, Dewi R Angraini, menjelaskan Citra dirawat sejak 19 Oktober 2012 dan Hanafi (14 bulan) dirawat sejak 13 Oktober 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang ada 2 yang dirawat di sini," kata Dewi.
Ia mengatakan kondisi Citra pertama kali datang ke puskesmas sangat kurus dengan berat badan 7,45 kilogram. Padahal, idealnya Citra memiliki bobot 9,1 kilogram.
"Sekarang Citra sudah naik jadi 7,9 kilogram," ujar dia.
Untuk Hanafi, kata Dewi, pertama masuk berat badannya 6,2 kilogram. Idealnya 8,3 kilogram. "Hanafi 1 minggu ini sudah naik 1,3 kilogram," kata Dewi.
Dewi menjelaskan penanganan yang diberikan puskesmas antara lain memberikan asupan makanan dan melatih motorik anak, memberikan penyuluhan kepada orang tuanya, dan memberikan resep-resep pembuatan makanan.
"Kemudian setelah kurang lebih sebulan jika ada kenaikan berat badan pasien bisa diperbolehkan pulang. Pasien kontrol lagi 1 kali seminggu dan ini semua gratis," kata Dewi.
Apa penyebab gizi buruk? "Ibunya mengaku kurang memberi makan. Mereka keluarga kurang mampu dan pola asuhnya juga mempengaruhi. Itu juga terkait pendidikan mereka sehingga mereka kurang pengetahuan," kata Dewi.
Menurut dia, pasien gizi buruk yang dirawat kondisinya tidak terkapar seperti persepsi masyarakat tentang gizi buruk. Mereka hanya kurang asupan.
"Kita juga mau menggali pada umumnya mereka keluarga kurang mampu, nikah muda, belum siap punya anak," ujar Dewi.
(aan/nrl)