4 Satpam Disekap, Kantor Distributor Es Krim di Banyumas Dirampok

Banyumas, - Aksi pembobolan brangkas, kembali terjadi di wilayah Banyumas. Kali ini yang menjadi sasaran perampokan adalah kantor CV Savitri Perkasa yang merupakan Distributor Es Krim Walls di Kelurahan Pasir Kidul Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah.

Dari informasi yang dikumpulkan, para perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang sempat melumpuhkan empat orang penjaga malam dengan todongan pistol dan golok. Pelaku kemudian merusak kamera pengawas dan menjarah laptop yang berada di lantai II. Kejadian perampokan tersebut baru diketahui warga pada Selasa (23/10/2012) sekitar pukul 01.00 WIB.

"Empat orang penjaga yang sedang nonton TV di ruang mushola ketakutan setelah ditodong oleh para pelaku yang datang tiba-tiba dari arah belakang gudang," kata seorang karyawan, Chandra Kristiawan (27) kepada wartawan, Selasa (23/10/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat karyawan yang disekap adalah Ari (39), Anggit Hidayat (28), Agus Priyono (26) dan Supriyanto (30). Keempat satpam tersebut disekap mulutnya dan dilakban serta tangannya diikat tali rafia oleh komplotan perampok di ruang mushola.

Menurut dia, pelaku diperkirakan masuk komplek gudang dengan cara memanjat tembok belakang yang tidak terpantau kamera CCTV.

"1 Brangkas dirusak, barang bukti berupa linggis sempat tertinggal di lantai," katanya.

Dia menambahkan uang sebanyak Rp 520 ribu sempat tercecer di lantai dan tidak sempat dibawa kabur oleh para pelaku. Pelaku perampokan diketahui kabur menggunakan mobil Avanza warna kuning keemasan dengan kode plat nomor F yang sudah bersiap di depan kantor.

"Setelah para pelaku kabur, warga sekitar datang ke lokasi dan melapor pada pemilik untuk masuk ke gudang bersama dan segera melepaskan ikatan dan lakban penutup mulut para karyawan yang disekap," jelasnya.

Saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi di Polres Banyumas, sementara Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono mengatakan kerugian belum diketahui secara pasti dan kasus ini masih dalam penyelidikan.

(arb/mpr)