Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie punya penilaian tersendiri terkait pola kerja cepat pasangan Jokowi-Ahok ini. Menurutnya, permasalahan di Jakarta tidak bisa diselesaikan dalam waktu seminggu atau 100 hari masa pemerintahan.
"Jangan menilai orang dari waktu satu minggu enggak bisa bikin apa-apa. 100 hari juga enggak bisa bikin apa-apa. Kita harus berpikir positif," kata Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, usai merayakan ultah Golkar ke-48 di Kawasan Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakut, Sabtu (20/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau macet atau banjir itu tidak bisa diselesaikan. Itu proses dari jamanya Pak Foke sudah ada banjir kanal timur (BKT). Kita harapkan dengan BKT itu bisa kemudian membuat banjir berkurang" ujarnya.
Untuk mengatasi sejumlah permasalahan tersebut, Jokowi sebut Ical perlu diberi waktu. Paling tidak selama lima tahun masa pemerintahanya.
"Kita harapkan nanti Pak Jokowi bisa menangani masalah kemacetan ibukota. Tidak bisa diharapkan 100 hari atau dalam waktu enam bulan tapi bisa kita harapkan mungkin dalam masa pemerintahan selama lima tahun" paparnya.
Sebelumnya, pada Senin (15/10) kemarin Jokowi mengatakan bahwa tidak ada program 100 hari. Ia memilih untuk secepatnya menjalankan program kerjanya yang direncanakannya agar dapat diimplementasikan.
"Nggak ada (program) 100 hari-100 harian. Pokoknya cepat kerja cepat selesaikan. Itu bukan budaya kita. Saya ingin kerja cepat dan segera selesaikan," kata Jokowi dalam konferensi pers usai rapat singkat dengan kepala-kepala dinas Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota.
Jokowi menjanjikan semua program kerjanya akan langsung diimplementasikan. Dia juga akan meninjau kampung kumuh di Jakarta.
"Misalnya kartu sehat dan kartu pintar itu segera dapat digunakan. Ada beberapa tempat yang akan kita lihat ke lapangan kampung kumuh karena APBD 2012 sudah diketok dan sudah berjalan. Saya punya sisa waktu kurang dari 3 bulan," ungkapnya.
(ahy/ahy)