5 Kecelakaan Pesawat TNI AU

5 Kecelakaan Pesawat TNI AU

- detikNews
Selasa, 16 Okt 2012 16:30 WIB
5 Kecelakaan Pesawat TNI AU
Jakarta - Pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 200 hari ini jatuh di Pandau, Kabupaten Kampar, Riau. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden ini. Insiden jatuhnya pesawat milik TNI AU ini bukan yang pertama kalinya.

Dunia penerbangan militer Indonesia telah berulang kali kehilangan penerbang dan armadanya akibat kecelakaan. Berikut adalah 5 kecelakaan pesawat milik TNI AU yang diambil dari arsip berita detikcom:

Pesawat Hawk 200 Jatuh di Perumahan

Pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI AU hari ini jatuh kompleks perumahan Pandau Permai, Kabupaten Kampar, Riau. Sang pilot, Letda Pnb Reza selamat setelah melakukan seat ejecting.

Tindakan pilot yang meninggalkan pesawat mengindikasikan ada suatu masalah teknis yang berbahaya di udara. Demikian analisa singkat KSAU Marsekal Imam Sufaat. "Mungkin engine-nya, bisa saja karena menabrak burung," kata Imam.

Dia menjelaskan seat ejecting (meninggalkan pesawat dengan melontarkan kursi) adalah prosedur tetap penyelamatan di udara. Prosedur ini ditempuh oleh pilot setelah berbagai upayanya untuk mengatasi kondisi darurat yang menimpa pesawat dalam penerbangan ternyata gagal.

Pesawat produksi British Aerospace (BAe) Hawk, perusahaan dari Britania Raya, ini merupakan pesawat latih tempur yang sudah dimiliki oleh TNI AU sejak tahun 1980 lalu.

Hawk 200 termasuk ke dalam jenis varian satu tempat duduk saja, alias single seater. Sejak tahun 1997 lalu, secara bertahap, TNI AU mulai melengkapi armada mereka dengan jenis ini.

Jet tempur ini dikenal lincah dan mudah dikendalikan. Sejumlah senjata tempur bisa dipasang di badan pesawat ini. Mulai dari rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal anti kapal Sea Eagle, torpedo, serta berbagai macam bom.

Radar canggih berjenis APG-66 yang biasa digunakan di pesawat F-16 juga sudah terpasang di Hawk 200. Karena ukuran pesawat yang kecil, kemampuan jelajahnya pun juga terbatas. Namun kelemahan itu bisa disiasati dengan dukungan pesawat tanker KC-130B. Pesawat ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat di udara.

Fokker Jatuh di Halim, 10 Orang Tewas

Pesawat Fokker 27 jatuh di Halim Perdanakusumah, Jakarta pada 24 Juni 2012. Saat mengalami kecelakaan, sang pilot, Mayor Pnb Hery Setiawan sedang menjalani latihan lepas landas (take off) dan pendaratan (landing). Pagi hari sebelum jatuh, Fokker sudah diterbangkan dan dapat mendarat dengan selamat.

Pesawat berumur 35 tahun ini telah mengantongi 14.936 jam terbang. Pesawat itu jatuh menimpa 8 rumah dan sebuah mobil. 10 Orang tewas akibat kejadian itu, termasuk 3 orang sipil orang yang berada di rumah tersebut.

Pesawat Fokker 27 dengan nomor lambung A 2708, tercatat mulai bergabung dengan Skuadron Udara II pada 9 Februari 1977. Pesawat angkut buatan Belanda tersebut baru saja menjalani perawatan rutin blok I dan II serta dijadwalkan akan menjalani perawatan rutin blok III pada 14 Juli 2012.

Hercules Jatuh di Magetan, 110 Orang Tewas

Pesawat Hercules milik TNI AU jatuh dan terbakar di persawahan Desa Nggeplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jatim, pada 20 Mei 2009 sekitar pukul 07.00 WIB. Kecelakaan ini menewaskan 99 penumpang dan 11Β  kru, jadi total 110 orang.

Pesawat ini berangkat dari Lanud Halim Perdanakusumah menuju Bandara Iswahyudi Madiun. Pesawat Hercules tersebut berisi 110 orang dari kapasaitas maksimal 120 orang.

Dan Lanud Iswahyudi Marsekal Pertama Bambang Samudro mengatakan kecelakaan ini bukan disebabkan kelebihan kapasitas. Sebelum jatuh, sayap pesawat sempat menyerempet sebuah pohon yang ada di luar desa, atau tepatnya di Desa Jungke. "Kemudian pesawat berputar-putar dan kemudian menimpa 2 rumah," kata Bambang di Lanud Iswahyudi, Madiun, Rabu (20/5/2009).

Sementara pilot pesawat, Mayor Danu Setiawan adalah pilot yang berpengalaman. "Pilot dalam kondisi fit dan maksimal juga sudah terlatih," lanjutnya.

Fokker Jatuh di Bandung, 24 Orang Tewas

Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pada 6 April 2009. 24 Orang tewas, terdiri dari 18 anggota Paskhas dan 6 orang kru dari skuadron II Jakarta.

Kala itu, Komandan Panglima Operasi TNI AU Marsekal Muda Imam Sufaat mengatakan kecelakaan ini diakibatkan faktor cuaca buruk. Imam menjamin, Fokker 27 yang berpenumpang 24 orang itu masih dalam kondisi layak terbang.

"Biasanya kan di situ nggak banjir. Tapi kemarin banjir, itu menunjukkan situasi sangat buruk," jelas dia.

Imam menambahkan, saat cuaca buruk, pilot juga berusaha tidak mendaratkan pesawat. "Pada waktu itu pilot meminta ke tower go around atau tetap terbang karena cuaca buruk tidak bisa mendarat," pungkas dia.

Hercules Tergelincir di Wamena

(Foto: Ilustrasi-Detik)
Pesawat Hercules mengalami kecelakaan di Bandara Wamena, Papua pada 11 Mei 2009. Hercules yang mengangkut logistik Pemilu 2009 itu tergelincir saat hendak mendarat. Pesawat pun mendarat di luar landasan.

Akibatnya, tiga roda pesawat milik TNI AU itu rusak sedang 1 lainnya terpental hingga 1 km. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Beberapa penumpang hanya luka-luka.
Halaman 2 dari 6
(sip/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads