"Kami juga sesalkan nama adik saya dicatut-catut untuk menjatuhkan Novel ini," terang kakak Aan, Anthoni Besmar, saat ditemui detikcom di Kota Bengkulu akhir pekan lalu.
Sebenarnya, lanjut pria yang akrab disapa Toni ini, Novel yang saat itu menjadi Kasat Reskrim sudah datang ke rumahnya memberi penjelasan soal meninggalnya Aan. Keluarga sudah menerima dan pihak kepolisian saat itu memberi jaminan menindak pelaku yang menganiaya adiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin pada saat itu benar kata Saudara Novel anak buahnya yang melakukan itu. Kalau Saudara Novel sendiri mukul-mukulin, yang gebuk Novel sendiri saya nggak yakin. Dia masih muda, istrinya sedang hamil waktu itu. Nggak mungkin Novel yang gebuk-gebuk," jelasnya.
Tapi kemudian, ketika Polda Bengkulu membuka kasus ini, keluarga Aan hanya berharap diberikan keadilan. Yang dia ingin tahu, apa penyebab adiknya meninggal. Selama ini ada yang menyebut karena ditembak atau dianiaya massa, dan ada juga yang mengatakan dianiaya polisi.
"Sama dengan yang lain-lain menuntut keadilan kalau masalah ini dibuka. Kami menuntut kejelasan adik saya meninggalnya. Disebabkan apa? Apa memang benar adik saya mencuri sarang burung walet?" ujar Toni.
(ndr/nrl)