Akhyarizal, warga Padang, menyatakan penerbangan sepenuhnya normal. Sejak take off hingga landing, tidak ada masalah. Ia mengaku tidak tahu penyebab pesawat turun di Bandara Tabing, bukan di BIM.
"Tidak ada pemberitahuan saat hendak landing maupun setelah landing," kata Zal, panggilan akrabnya, kepada detikcom, Minggu (14/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menunggu beberapa menit sebelum pesawat benar-benar bisa parkir. Baru kami tahu ternyata pesawat mendarat di Tabing, bukan di BIM," katanya.
Setelah parkir, kru pesawat terlihat berbincang serius dengan pihak bandara. Sebanyak 96 penumpang turun dan sejam kemudian diangkut dengan bus menuju BIM. Jarak Bandara Tabing ke BIM terbilang cukup dekat, kurang lebih 14 km. Bandara Tabing jaraknya 9 km dari pusat kota, sedangkan BIM berjarak 23 Km dari pusat kota.
Pesawat itu dipiloti WNA bernama Capt J Gudonis dan mendarat sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (13/10/2012).
Pihak PT Angkasa Pura memastikan tidak ada yang salah dari panduan ATC. Seluruh peralatan komunikasi yang ada di BIM berjalan dengan baik. Diduga insiden itu disebabkan pilot kurang mengerti wilayah. Pihak Sriwijaya Air menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada KNKT.
(try/nvt)