90 Ribu Orang Dukung Penghentian Sirkus Lumba-lumba Keliling

90 Ribu Orang Dukung Penghentian Sirkus Lumba-lumba Keliling

- detikNews
Kamis, 11 Okt 2012 19:18 WIB
Jakarta - Dukungan untuk menghentikan operasi sirkus lumba-lumba keliling di Indonesia terus berdatangan. Hampir 90 ribu orang telah menandatangani petisi penghentian sirkus ilegal ini melalui website change.org.

"Ada hampir 90 ribu tanda tangan yang berhasil dihimpun change.org, kalau di print ada sekitar 92 lembar," kata ketua Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Pramudya, saat ditemui di acara konperensi pers penghentian sirkus lumba-lumba keliling, di Kantor Change.org, Jl HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2012).

Pram menambahkan nantinya petisi ini akan diserahkan langsung ke Menteri Kehutanan. Diakui dia sejauh ini pengawasan pemerintah terhadap sirkus lumba-lumba belum terlalu ketat. Izin yang diberikan pemerintah terhadap sirkus lumba-lumba keliling ini karena awalnya luma-lumba itu diklaim untuk ditangkarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pram, belum ada sanksi dari pemerintah terhadap para pelaku sirkus lumba-lumba keliling. Alasannya, karena pemerintah masih melihat eksploitasi lumba-lumba ini sebagai bagian dari praktek edukasi.

"Banyak pihak yang telah memberikan persetujuan untuk menghentikan sirkus keliling ini. Ketika pihak swasta saja sudah peduli, harusnya pemerintah lebih peduli," imbuhnya.

Hadir pula dalam acara konperensi pers itu tersebut, ketua change.org Usman Hamid, mantan Puteri Indonesia tahun 2005 Nadine Candrawinata, gitaris Netral Coki, dan presenter Riyani Djangkaru.

Pramudya, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/9) lalu menyebut Indonesia adalah negara terakhir yang masih mengizinkan sirkus keliling. Di negara lainnya, praktik ini sudah dilarang karena dianggap mengeksploitasi hewan, khususnya yang langka.

Berdasarkan penelusuran JAAN, ada sejumlah praktik jahat yang dilakukan pengelola sirkus keliling. Pertama, air yang digunakan untuk show lumba-lumba bukan murni air laut, tapi air tawar yang diberi garam dan cairan kimia. Cairan ini cenderung membutakan.

Selain itu, lumba-lumba juga bisa stres karena terus berpindah. Apalagi perawatan kesehatan lumba-lumba itu pun seadanya.

Pramudya memastikan sirkus ini masih beredar di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ada lima perusahaan yang 'bermain' dalam bisnis ini. "Terakhir kita dapat laporan mereka ada di Bantul," imbuh Pram.

Sejumlah perusahaan besar mendukung perjuangan pecinta binatang tersebut. Misalnya Garuda Indonesia dan Carrefour, dengan tidak lagi mensupport acara sirkus yang melibatkan lumba-lumba itu.

(vit/nwk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads