Kepsek SMK di Garut yang Diduga Cabuli 4 Siswi Dinonaktifkan

Garut - Agar kegiatan belajar di SMK Pasundan 2 Garut Jabar tetap berjalan, Dinas Pendidikan menon-aktifkan kepala sekolah yang diduga mencabuli 4 orang siswi. Jika dugaan itu terbukti, maka status PNS lelaki berinisial Eh itu bisa dicopot.

Saat ini, Eh ditempatkan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Namun tidak dijelaskan, posisi Eh di kantor tersebut.

"Kita tarik sementara kepala sekolah ke dinas hingga semua persoalan jelas," ujar Kepala Dinas Pendidikan Garut, Mahmud, di kantornya, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis (11/10/2012).

Jika persoalan yang melilit kepala sekolah SMK Pasundan 2 Garut, sudah selesai dan ia dinyatakan bersalah, maka Dinas Pendidikan akan menyerahkan kasusnya ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Garut. Terutama terkait status kepegawaiannya.

"Nasib kepala sekolah nantinya diserahkan kepada BKD," ungkap Mahmud.

Sementara itu, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut hari ini meminta keterangan guru dan wakil kepala sekolah sebagai saksi atas peristiwa perbuatan asusila tersebut. Kanit PPA Polres Garut Aiptu Julius Siswantoro menyatakan, wakil kepala sekolah yang bernama Reni mengaku sebelum kasus tersebut ditangani polisi, ke-4 korban melapor ke guru.

"Hanya kasus asusila tersebut tidak segera ditanggapi khawatir tersebar luas di masyarakat," ucap Julius Siswantoro singkat.

Korban Eh melapor ke Polsek Garut Kota, Sabtu (6/10/2012). Mereka mengaku dicabuli pelaku saat konseling tentang batasan pacaran. Sejauh ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi.

(try/try)