Kepala sekolah SMAN 2 Semarang saat ini, Hari Waluyo mengatakan, nama Novel memang terdaftar dalam buku induk sekolah dengan nomor induk 924756. Data keluarga dan alamat pun sesuai dengan yang sudah ada, meski demikian dalam catatan sekolah nama penyidik KPK tersebut hanya ditulis Novel tanpa ada nama keluarga Baswedan.
"Namanya hanya Novel, kelahiran 20 Juni 1977 dan tinggal di Jl Raden Patah kampung Sumur Umbul," kata Hari sambil menunjukkan buku induk di ruang rapat kepala sekolah di SMAN 2 Semarang, Jl Sendangguwo, Senin (8/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya ingat itu anaknya halus, pendiam, sederhana, saat itu tidak terlalu kocak juga, tidak menonjol, pembawaan kalem, rata-rata nilai bagus," kata Sumarno.
Mendengar salah satu siswanya yang saat ini terkena masalah ketika sedang menjalankan tugas mulia, Sumarno berharap agar masalah tersebut tidak berkepanjangan dan pekerjaannya di KPK bisa kembali berjalan.
"Semoga cepat selesai dan kerjanya sebagai petugas KPK tidak ada tekanan. Harapan guru tentu saja agar semua menjadi lebih baik," pungkas Sumarno.
Sementara itu, guru Pendidikan Agama Islam SMAN 2 Semarang, Nur Badriyah menambahkan, saat dirinya masih menjadi pembina Rohis, Novel dikenal alim dan sering sekali mengikuti kegiatan Islami semisal baca tulis Alqur'an dan salat Jumat yang diadakan pihak sekolah.
"Dia termasuk anak manis, kalau ada kegiatan baca tulis Alquran dia ikut," ujar Nur.
"Memang pendiam dan tidak pernah bermasalah dengan teman atau guru. Tadi ada putra guru yang satu angkatan juga cerita kalau orangnya memang pendiam," imbuhnya.
Meskipun pada masa sekolahnya tidak terlalu menonjol dan biasa saja, Kompol Novel saat ini sudah memiliki karir yang bisa dibilang sukses, apalagi ia menjalankan tugas mulia yaitu memberantas koruptor. Oleh sebab itu, Nur Badriyah berharap Novel bisa menjadi teladan adik-adik kelasnya.
"Saya berharap dia alumni SMAN 2 Semarang yang patut dibanggakan. Saat dia masuk akademi kepolisian, dia bangga dengan profesi kepolisiannya. Waktu di akademi kepolisian dia sempat main ke sini," kata Nur.
Terkait masalah yang menimpa mantan muridnya itu, Nur berharap semua segera terselesaikan. "Cepat atau lambat, kebenaran pasti terungkap," tutup Nur Badriyah.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini