"Finger print itu pasti ada manfaatnya. Ikhtiar kita untuk membuat anggota DPR menjadi lebih baik," ujar Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2012).
Ketika disinggung masih banyak anggota DPR yang bolos rapat paripurna meski sudah digunakan finger print, Priyo tidak kehilangan optimismenya. Butuh waktu untuk mendapatkan efek positif penggunaan alat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tiga kali bolos lalu dipecat? "Tidak seperti itu. Belum tentu kan dia tidak masuk karena bolos. Bisa saja tidak masuk karena ada penugasandari fraksi atau apa," jelas politikus Golkar ini.
Pengadaan sistem absensi finger print disepakati oleh pimpinan DPR, pimpinan fraksi, BURT dan kesekjenan beberapa waktu lalu. Sistem absensi ini dinilai akan efektif meningkatkan kehadiran anggota di rapat paripurna DPR.
Menurut data yang dihimpun Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) dari dokumen lelang resmi Setjen DPR, pengadaan alat absen finger print DPR menelan anggaran Rp 279.325.750. Angka ini sudah dibenarkan oleh pihak Sekjen DPR.
"Pengadaan lelang dimulai 1 Juni 2012 sampai 11 Juni 2012, dan penandatanganan kontrak sudah dilakukan pada tanggal 5 Juli 2012 sampai 6 Juli 2012. Di mana, pemenang lelang ini adalah CV Galung Brothers, yang beralamat Jl Bungur Besar Raya No 43, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan nilai penawaran sebesar Rp 279 juta dari HPS," kata koordinator investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, kepada detikcom.
(vit/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini