Kapal ini sebenarnya belum resmi bernama Klewang. "Tadinya pas mau diresmikan oleh Pak Menhan baru dikasi nama Klewang," ungkap Soeparno saat rapat anggaran bersama Komisi I di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2012).
"Jadi kapal itu diluncurkan tanggal 31 Agustus maksudnya dari Dok, diluncurkan ke air. Karena di sana tidak ada dermaga yang layak maka ditaruh di dermaganya angkatan laut Banyuwangi," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soeparno menambahkan bahwa kapal tersebut masih dalam penanganan pabrik. "Jadi semuanya masih ditangani oleh pekerja pabrik," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada tanggal 28 September 2012 akan diadakan percobaan di dermaga maupun di laut, namun ditunda karena belum ada persiapan. "Sehingga tim yang dari Jakarta akan kembali ke Jakarta kira-kira jam 14.00 WIB setelah di dermaga Banyuwangi dikabarkan terbakar, sehingga pas kembali sudah terbakar," tutur Soeparno.
Soeparno pun mengatakan bahwa meski sudah ditangani oleh pemadam kebakaran dari Pemda Banyuwangi tetapi tidak bisa diatasi karena disapu angin kencang. Hal ini ditambah dengan bahan kapal tersebut yang sulit dipadamkan ketika terbakar. "Kalau terbakar susah untuk padam. Jadi seperti kita membakar menyan, dibakar langsung habis," lanjutnya.
Penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Untuk sementara diperkirakan penyebabnya adalah korsleting listrik yang didukung dengan situasi kapal yang belum siap.
"Jadi sebab-sebab kebakarannya masih diselidiki, jadi kemungkinan penyebabnya karena korsleting listrik kemudian didukung oleh situasi kapal yang belum siap. Di dalam masih ada pengecatan sehingga aroma tiner dan sebagainya masih ada disitu, sehingga menyebabkan kebakaran itu lebih cepat. Jadi selama dua jam kapal itu ludes tidak ada bekasnya. Tenggelam dan di dalam air pun sudah tidak keliatan," ujarnya.
Meski merupakan peristiwa yang menyedihkan, Soeparno masih menangkap sebuah hikmah. "Jadi peristiwa menyedihkan dan ada hikmahnya untuk angkatan laut. Jadi kita akan evaluasi lagi sehingga masih untung masih belum diserahkan," tutupnya.
(sip/mpr)