Ruang pertemuan bilateral ini berada di lantai dua gedung PBB yang terletak di 1st Avenue, Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat (AS). Di lantai dua ini, disediakan sejumlah bilik pertemuan. Presiden SBY kebagian bilik di bagian pojok bernomor GA-1.
"Kita malah senang di pojok begini. Karena tidak banyak lalu lalang orang dan tidak terlalu bising. Jadi pertemuan tidak terganggu," kata salah seorang petugas yang menjaga bilik pertemuan yang tidak tertutup rapat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam bilik sederhana itu disediakan kursi dan meja yang bisa memuat sekitar 10 orang. Di lorong menuju bilik pertemuan itu biasanya dijaga oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pada Rabu (26/9/2012) lalu, Presiden SBY menghabiskan banyak waktu di bilik ini karena menerima beberapa kepala negara/pemerintahan, seperti PM Bulgaria, Presiden Mesir, dan Presiden Finlandia.
Kesederhanaan gedung PBB tidak hanya terlihat di bilik bilateral. Markas PBB ini juga terkesan sederhana meski berdiri di lahan yang luas. Ruang sidang utama misalnya, tampak biasa saja. Tidak wah! Kursi untuk para peserta sidang juga tidak mewah.
Yang agar mengkhawatirkan adalah lift. Lift yang selalu dijaga oleh petugas berseragam itu sudah tua dan membuat was-was pengunjung. Begitu lift bergerak, bunyi-bunyi yang agak mengkhawatirkan terdengar keras. Tapi petugas yang menjaga tetap tenang saja. "First floor," kata petugas itu menginformasikan bahwa lift sudah berada di lantai 1.
Sejumlah fasilitas lain, seperti toilet juga sangat biasa. Yang membuat gedung ini tetap berwibawa adalah berkibarnya bendera negara-negara anggota PBB yang dipasang di bagian depan gedung.
Dengan kurang 'modern-nya gedung PBB ini, wajar kalau saat ini sedang dilakukan renovasi. Kubah gedung tampak sudah dilapis plastik. Sementara beberapa material bangunan tampak di bagian belakang gedung.
(asy/asy)