Sarah Palin Ditelepon Sarkozy Gadungan
|
Banyak pihak yang menyerang kandidat wakil presiden (wapres) AS dari partai Republik Sarah Palin sebagai sosok yang sangat minim pengalaman dan pengetahuan mengenai hubungan luar negeri.
Barangkali hal itulah yang ingin dibuktikan Sebastien Trudel, seorang komedian asal Kanada, ketika berpura-pura menjadi Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Mengaku sebagai Sarkozy, Trudel kemudian menelepon Sarah Palin.
Terang saja, Palin yang memang belum pernah bertemu dan mengenal Sarkozy sebelumnya pun "tertipu". Palin pun menjawab sapaan ramah "Sarkozy" dengan sangat antusias.
"Senang mendengar dari Anda, terima kasih telah menelepon. Kami sangat menghormati Anda, John McCain dan saya, kami mencintai Anda," ujar Palin sebagaimana yang dilansir news.com.au, Minggu (2/11/2008).
Trudel beserta sejumlah rekannya yang tergabung dalam "Justicia Masques", yang memang kerap berencana untuk menelepon para pemimpin dunia dan selebritis, kemudian menuangkan petikan percakapan antara Trudel dan Palin dalam situsnya.
Dalam sebuah dialog, Trudel mengatakan bahwa ia, selaku "presiden" mengikuti dari dekat proses pemilihan presiden AS bersama dengan penasihatnya mengenai AS, Johnny Hallyday, yang sesungguhnya merupakan nama seorang penyanyi rock'n'roll terkenal asal Prancis.
Dalam percakapan itu pula, Trudel mengatakan pada Palin bahwa Carla Bruni, istrinya yang mantan model, "sangat seksi di ranjang,". Palin tertawa geli kemudian berkata pada "Sarkozy", "keluarga Anda sangat hebat".
Sekjen PBB Ditelepon PM Kanada Palsu Saat Sidang Umum
|
Untuk menjawab panggilan telepon ini, Ban terpaksa meninggalkan pertemuan antar kepala negara dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (26/9). Duo komedian ini dikenal dengan sebutan 'The Masked Avengers' yang kerap mengerjai para selebriti dan politis ternama dunia. Mereka memiliki kemampuan impersonator, yakni menirukan gaya bicara orang lain.
Dengan berpura-pura sebagai PM Harper, mereka meminta maaf kepada Ban karena tidak bisa menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York karena terlalu sibuk menyisir rambutnya dengan lem super. Selama ini PM Harper dikenal dengan gaya rambutnya yang menyerupai helm.
Dalam perbincangan selama 5 menit ini, mereka juga meminta Ban untuk berbicara dengan Komisioner Liga Hoki Nasional Gary Bettman untuk menekan tim hoki dari Quebec City. Pada titik inilah sebenarnya Ban menyadari bahwa dirinya tengah dikerjai. Perbincangan dilakukan dengan dua bahasa, yakni Inggris dan Prancis.
Meskipun Ban tidak marah, namun hal ini dinilai cukup mengganggu karena dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Sebab, Ban sendiri memiliki lebih dari 120 jadwal pertemuan dengan sejumlah kepala negara dalam rangkaian Sidang Majelis Umum PBB.
"Sekjen segera menyadari bahwa panggilan telepon tersebut merupakan lelucon dan dia mengikutinya seperti yang diharapkan, tentu sebagai lelucon," ujar juru bicara Ban Ki-Moon seperti dilansir Reuters, Jumat (28/9/2012).
"Tahun ini merupakan masa yang sangat sibuk dan Sekjen memiliki banyak hal yang harus dilakukan, jadi saya rasa itu bukannya saat yang tepat, tapi hal ini telah terjadi, " imbuhnya.
Duo komedian yang terdiri atas Sebastian Trudel dan Marc-Antoine Audette ini memiliki acara reguler di radio CJOI-FM yang berbasis di Montreal, Kanada. Mereka beberapa kali pernah mengerjai politisi dunia.
Ratu Elizabeth II Ditelepon PM Kanada Gadungan
|
Perbincangan lewat telepon itu memunculkan sebuah janji bahwa Ratu akan mencoba untuk mempengaruhi referendum Quebec. Ratu tidak pernah menyadari telepon itu tipuan.
Istana Buckingham yang kemudian menyadari penipuan tersebut menggambarkan insiden itu sebagai "menjengkelkan dan disesalkan". Demikian diberitakan BBC.
PM Tony Blair Ditelepon Oposan Palsu
|
Penelepon aspal itu sejatinya merupakan penyiar radio Capital, Steve Penk. Dia bicara beberapa saat dengan Blair dan kemudian menawari video olahraga artis Cher.
Blair akhirnya menyadari bahwa dia dikerjai Hague palsu setelah teringat bahwa Hague selalu memanggilnya "prime minister" dan bukan Tony seperti si penelepon. Meskipun demikian dia tetap melayani telepon itu dengan humor yang baik. Dia kemudian menceritakan hal itu di depan majelis rendah parlemen Inggris (House of Commons).
Presiden Chavez Ditelepon Castro Palsu
|
"Halo Fidel!" sapa Chavez kemudian.
"Apakah Anda menerima surat saya?" tanya Castro.
"Tentu saja saya menerimanya," jawab Chavez.Β "Saya bicara dengan German (GermΓ‘n SΓ‘nchez Otero adalah Dubes Kuba di Venezuela, namun tidak jelas apa Chavez merujuk kepadanya).
"Saya siap bekerjasama dengan Anda," kata Castro.
"Ya brother, apa kabarmu?" tanya Chavez.
"Saya akan melakukan apa yang kamu inginkan," jawab Castro.
"Saya tidak mengerti," jawab Chavez bingung.
"Tapi aku akan dirugikan, saya mengku kepada Anda," ungkap Castro.
Chavez terdiam. Castro meneruskan,"Semuanya ditetapkan hari Selasa."
"Ditetapkan hari Selasa?" Chavez mengulang, masih bingung. "Saya tidak mengerti."
Di titik inilah penyiar radio mengaku bahwa mereka menelepon dari Miami. Setelah itu tak ada suara dari Chavez.
Halaman 2 dari 6