Kondisi Siswa SMK yang Dibacok Saat Kencing di Halim Mulai Membaik

Kondisi Siswa SMK yang Dibacok Saat Kencing di Halim Mulai Membaik

- detikNews
Kamis, 27 Sep 2012 13:41 WIB
Siswa SMK Mahardika, Susilo (15) terbaring lemah di RS UKI. (edo/detikcom)
Jakarta - Kondisi Susilo (15), siswa SMK Mardika Condet, Jakarta Timur, yang menjadi korban pembacokan kemarin saat ini sudah mulai membaik. Meski demikian, Susilo tidak dapat melupakan kejadian tersebut. Ibunda Susilo, Suminah, mengatakan jika anaknya mengalami trauma.

"Sekarang sudah bisa ngomong tapi masih memerlukan istirahat. kemarin sesudah operasi saya sempat berkomunikasi. Dia (Susilo) tidak lupa kejadian tersebut sehingga mengalami trauma," ujar ibu korban Suminah saat ditemui di ruang rawat pasien, Bougenvil 2, Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2012).


Pasca operasi kemarin, Suminah mengatakan saat ini kondisi anaknya sudah mulai membaik dan stabil. Saat ini Suminah sudah dipindahkan ke ruang rawat pasien Bougenvil 2, di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keadaannya sudah mulai membaik, pasca operasi kemarin malam. Saat ini dia masih memakai selang infus di kaki, dan selang pernafasan," ujarnya.

Suminah menjelaskan dari keterangan dokter, anaknya harus mendapat 15 jahitan di bagian pinggang karena luka bacokan.

"Kemarin dokter menjelaskan anak saya harus mendapat 15 jahitan di bagian pinggangnya, dengan kedalaman 3 cm, karena Luka di pinggang mengenai salah satu tulang besar sehingga ada salah satu otot besar yang terkena dan menyebabkan pendarahan, selain itu dibagian tangan juga terkena luka sayatan celurit," jelasnya.

Sebelumnya, polisi masih menyelidiki pembacokan terhadap Susilo. Saat persitiwa terjadi, Susilo sedang buang air kencing di kawasan Halim, Jakarta Timur, Rabu (26/9). Akibat pembacokan itu, pelajar 15 tahun ini mengalami koma dan harus dirawat di RS UKI.

Kasat Reksrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dian Perry mengatakan sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

"Kasusnya ditangani Polsek Makasar namun tetap kita back up," ujarnya.

Dian mengatakan saksi-saksi sudah diperiksa terkait kasus pembacokan tersebut. "Saksi tentunya sudah ada yang diperiksa," katanya.

Dian mengatakan Polres Jakarta Timur mengantisipasi tawuran antar pelajar yang marak saat ini. Caranya adalah dengan menyebar anggota saat pulang sekolah.

"Kita sudah antisipasi dengan melakukan penyebaran anggota saat pulang sekolah," tandasnya

(edo/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads