"Kami pernah menerima penumpang yang membawa emas batangan 3 kg. Dia lapor ke kami lalu kami catat, emasnya kami foto dan kemudian kami memasukkannya ke safety box di dalam kabin pesawat. Lantas safety box tersebut disegel secara khusus. Saat membuka, juga diawasi oleh petugas dan tidak sembarang orang bisa membuka segel itu. Setelah sampai di bandara, emas batangan 3 kg tersebut kami serahkan kembali ke penumpang. Semua aman sampai tujuan," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/9/2012).
Untuk mencegah kehilangan barang terulang, maka Edward mengimbau penumpang yang membawa barang berharga seperti HP, laptop, perhiasan, memasukkannya ke tas dan menyimpannya ke kabin pesawat. Tetapi barang yang masuk kabin tersebut tidak boleh melebih 7 kg. Sebab jika melebihi beban, takutnya dinding kabin jebol dan membahayakan penumpang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melayani jutaan penumpang membuat Lion Air mendapati berbagai karakter orang. Seperti artis yang hendak konser di sebuah kota tetapi membawa peralatan dari besi yang ujung-ujungnya lancip. Lion Air mengingatkan sang artis untuk mem-packing secara benar karena ujung yang lancip tersebut membahayakan penerbangan. Tetapi sang artis tidak mengindahkan sehingga sang artis itu ditinggal terbang.
"Tapi anehnya si artis marah-marah dan menyalahkan kita. Padahal jika benda lancip yang cukup berat tersebut berada di bagasi, maka membahayakan penerbangan. Seandainya saat pesawat take off, lalu benda tajam tersebut bergeser dan mengenai dinding pesawat, kan bisa berbahaya. Sebab dinding pesawat bukan dari besi. Makanya kami minta si artis mengepak ujungnya supaya ujungnya tidak membayakan tetapi dia tidak mau," kisah Edward.
Kehilangan barang di bagasi pesawat Lion Air kembali terjadi setelah kasus Umbu S Samapaty yang kehilangan kopor berisi perhiasan Rp 2,9 miliar. Kasus terbaru menimpa seorang penumpang rute Padang-Jakarta pada Rabu (26/9) kemarin. Penumpang itu mengaku kehilangan perhiasan senilai Rp 100 juta dalam koper yang disimpan di bagasi pesawat. Gembok yang mengunci resleting jebol. Dia mengadukan kasus ini ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
(asp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini