Sumbangan Caltex Adalah Uang Rakyat

Sumbangan Caltex Adalah Uang Rakyat

- detikNews
Senin, 06 Sep 2004 23:36 WIB
Pekanbaru - Perwakilan BP Migas Wilayah Sumbagut mengakui dana pembangunan Politeknik Caltex Riau serta sejumlah dana bantuan lainnya di Riau masuk dalam cost recovery (uang negara-red) bukan semata-mata murni sumbangan dari Caltex.Masyarakat di Riau selama ini selalu bangga bila menerima dana bantuan yang diberikan PT Caltex Facific Indonesia (CPI). Secara umum, orang akan menilai perusahaan minyak terbesar di negara ini sangat loyalitas kepada masyarakatkhususnya di Riau. Lihatlah misalnya, pembangunan jembatan layang yang ada di ruas Jalan Sudirman Pekanbaru. Jembatan layang yang menghubungkan Jalan Sisingamangaraja menyeberang di depan Plaza Sukaramai itu, akan terpampang logo Caltex. Begitu juga bangunan gedung Politeknik Caltex Riau (PCR) yang ada di Rumbai. Siapapun orangnya, mungkin akan menyatakan hal yang sama kalau kampus yang megah itu murni sumbangan Caltex. Tidak terhitung memang jumlah sumbangan yang pernah diberikan perusahaan yang berkiblat ke Amerika itu kepada masyarakat Riau. Hampir semua rakyat di Bumi Lancang Kuning yakin dan percaya semuanya sebagai wujud kepedulian Caltex terhadap masyarakat.Secara garis besar sumbangan itu bisa dilihat satu persatu. Menurut, Peter Robertson Wakil Ketua Dewan Direksi Chevron Texaco Corporation pada Konferensi Tahunan ke-28 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, 26 Februari 2002 silam, dengan bangganya memaparkan sejumlah sumbangan yang diberikan Caltex terhadap rakyat Riau atau pun pemerintah daerah.Dalam pidatonya itu, dia menyebutkan sumbangan dalam membangun ekonomi daerah, Caltex telah memberikan sumbangan dana sebesar 1 juta dollar AS untuk Rencana Strategi Pembangunan Riau 2020, di bawah pimpinan mantan Gubernur Riau Saleh Djasit.Termasuk juga memberikan sumbangan lebih dari 5 juta dollar AS untuk membangunsekolah-sekolah seperti Politeknik Caltex Riau. "Kami membantu hampir 30.000 siswa pada tahun 2001 saja. Kenyataannya sejak 1955 Program Kemitraan Caltex telah menanamkan investasi tidak kurang dari US$ 750 juta bagi pembangunan masyarakat di Riau," kata Peter waktu itu.Boleh-boleh saja Caltex mengklaim hal itu merupakan sumbangan mereka. Tapi tunggu dulu. Setelah terbentuknya Perwakilan Badan Pelaksana Migas Wilayah Sumbagut di Pekanbaru, agaknya sedikit demi sedikit memberikan pelajaran bagi masyarakat Riau.Karenanya mulai sekarang harus menanyakan setiap bantuan dari kontraktor BP Migas apakah CD (Community Development) yang diberikan ke masyarakat itu masuk dalam cost recovery apa tidak. Sebab, semua bantuan dari kontraktor biasanya termasuk dalam hitungan cost recovery yang artinya beban dana itu tetap saja dibayar negera. "Jarang sekali kontraktor mau rugi, karena mereka menganut system "Bisnis is Bisnis," kata Kepala Perwakilan BP Migas Sumbagut Luluk Harijanto kepada detikcom, Senin (06/09/2004) di ruang kerjanya di Gedung Surya Dumai Jl Sudirman Pekanbaru.Menurut Luluk, bantuan dari kontraktor PT CPI seperti jalan, bangunan, jembatan termasuk jembatan layang di jalan Sudirman itu merupakan biaya cost recovery. Artinya, sumbangan yang diberikan Caltex ke masyarakat tadi, ujung ujungnya juga negara yang membayar kembali ke pihak Caltex. Kalau memang hal itu dicharges ke negara juga, mengapa selama ini segala jenis sumbangan yang diberikan ke rakyat selalu diklaim merupakan sumbangsih Caltex ? "Saya rasa itu dilakukan mereka (Caltex-Red) untuk mengambil hati masyarakat sehingga usaha mereka bisa aman dan tidak terkendala," kata Luluk. Masih menurut Luluk, dana pembangunan yang timbul untuk Politeknik Caltex Riau juga masuk dalam cost recovery. Karena itu pula, sempat timbul wacana di masyarakat untuk mengganti nama kampus tersebut tanpa ada embel-embel Caltex.Setuju kah Perwakilan BP Migas Sumbagut dengan wacana tersebut? "Saya pernah mendengar wacana perubahan nama itu. Sebab, Politeknik Caltex Riau (PCR) tetap masuk dalam cost recovery juga. Untuk itu silahkan kalau ada wacana untuk mengganti namanya dengan yang lain," jelas Luluk. (mar/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads