Penggabungan sekolah atau pemisahan lokasi sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran dimunculkan sebagai solusi. Namun benarkah usulan ini akan sanggup melenyapkan tawuran yang sangat kerap terjadi? Yang jelas, butuh solusi segera agar pelajar jauh dari kekerasan.
Nah, berikut ini beberapa tawuran maut yang melibatkan pelajar di Jakarta:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. SMA 6 Vs SMA 70, Alawy Tewas
|
Alawy merupakan siswa kelas X. Menurut saksi mata, ketika tawuran pecah di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (24/9), Alawy sedang makan gulai di tikungan Bulungan (gultik). Melihat ada tawuran, Alawy lari menyelamatkan diri bersama teman-temannya.
Malang, dia terjatuh di depan KFC Bulungan dan langsung mendapat sabetan celurit di dadanya. Remaja kelahiran 1997 itu pun meninggal dunia.
Jarak SMA 6 dan SMA 70 berjarak 300 meter saja, tak jauh dari Blok M Plaza. Siswa kedua SMA unggulan itu selama ini sering tawuran.
2. SMP 269 Vs SMP 79, Aldino Tewas
Foto: Ilustrasi
|
Seperti saat tawuran SMP 79 Kemayoran dengan SMP 269 Kalibaru yang terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 12 September 2011 lalu. Peristiwa terjadi saat pulang sekolah, pelajar kedua sekolah tersebut saling ejek sehingga akhirnya terjadi perkelahian.
Para pelajar saling serang menggunakan batu. Nah saat itu Aldino (14) yang merupakan siswa SMP 79 terjatuh setelah terkena lemparan dalam perang batu. "Korban terjatuh setelah terlibat saling lempar batu. Belum sempat berhasil berdiri, kepala korban langsung dikepruk batu oleh pelajar lain," ujar Kapolsek Metro Kemayoran, Kompol Sudanto.
Aldino kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun akhirnya meninggal.
3. SMK Satya Bhakti Vs SMA 66, Nur Arifin Tewas
Foto: Ilustrasi
|
Nur Arifin tewas dengan luka tusuk di dada kanan. Dia sempat dilarikan ke RS Agung Manggarai, namun nyawanya tidak dapat terselamatkan.
Nur Arifin tewas akibat kehabisan darah. Petugas Polsek Metro Tebet kemudian mengirim jenazah korban ke RSCM untuk dilakukan visum.
4. SMAN 87 Jakarta Vs SMA Kartika, Jeremy Tewas
Foto: Ilustrasi
|
Tawuran kedua kelompok pelajar itu terjadi pada 6 Agustus 2012 lalu di Jalan Taman Barat Bintaro. Setelah tawuran berhasil dibubarkan, polisi mendapati Jeremy yang tergeletak di jalan dengan kondisi berdarah-darah.
Jeremy menjadi korban pengeroyokan lantaran terjebak dalam tawuran dan tertinggal dari teman-temannya. Kepala Jeremy luka parah karena tertancap pelat besi.
Siswa kelas 1 SMA Kartika Jakarta ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit dr Soeyoto, Pesanggrahan. Sayang, keesokan harinya Jeremy menghembuskan nafas terakhirnya.
Dari lokasi tawuran, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti sabuk berkepala gir motor dan besi pelat berbentuk ganco. Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor bernopol B 6827 WET.
5. SMK 39 Vs Gabungan Pelajar Lain, A Yani Tewas
Foto: Ilustrasi
|
Tawuran sempat pindah lokasi di bawah Fly Over Pondok Kopi, Cakung, Jakarta Timur. Nah, di situlah Ahmad Yani terkena senjata tajam. Sambil bersimbah darah, remaja berseragam putih abu-abu tersebut langsung dibawa ke IGD RS Islam Pondok Kopi.
Ahmad Yani mengalami luka bacok di bagian punggung, leher, dan kepala hingga luka parah. Setelah sempat mendapat di RS, Ahmad Yani meninggal.
Halaman 2 dari 6
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini