Polwan berpangkat Aipda itu berada persis di depan gerbang masuk. Dia berhadapan langsung dengan massa pendemo bagian depan, yang juga perempuan.
Massa pendemo berjumlah 500 orang yang menamakan diri Komite Tani Menggugat tersebut ingin masuk ke halaman dalam, sebab aksi mereka tidak kunjung direspons. Polisi yang berasal dari Polresta Medan tidak mengizinkan dan memasang pagar betis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar setengah setengah menit dalam parit, Polwan itu bangkit dalam keadaan hitam terendam air comberan. Lumpur hitam lengket mulai dari baju seragam hingga rambutnya. Beruntung ia tidak terluka.
Lantas dia ditarik rekan-rekannya dan kemudian dibawa ke kamar mandi di belakang pos pengamanan di samping gerbang masuk Kantor Gubernur Sumut.
Sementara di pihak petani, seorang diantaranya terlihat lemas. Fina, nama pendemo itu terduduk lemas dan bersandar pada bahu rekannya.
"Tadi si Fina ini ikut jatuh di parit, dan kena pukul juga sama polisi," seorang pendemo menjelaskan.
(rul/try)