"Sudah mulai padam sekarang. Api sudah berhasil dilokalisir oleh tim dan berangsur dengan sendirinya mulai padam. Sebagian yang berhasil dijangkau, dipadamkan dengan manual," kata Lalu Muhammad Fadli, Kepala Seksi Taman Nasional Wilayah II, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melalui sambungan telepon, Senin (17/9/2012).
Fadli memastikan, padamnya api menyebabkan tak ada lagi yang harus dikhawatirkan para pendaki yang hendak ke puncak Rinjani atau ke Danau Segara Anak di tengah kawah Rinjani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian dari 20 anggota Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan, gabungan masyarakat sekitar dan petugas TNGR, masih berada di ketinggian 1.700 mdpl hingga 2.500 mdpl, untuk memastikan tidak ada lagi titik api baru.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan karena ulah para pemburu binatang. Tim, kata Fadli, di beberapa titik lokasi kebakaran menemukan gubuk-gubuk, yang diduga dibuat dan telah digunakan para pemburu.
Hingga api padam, TNGR masih terus memastikan luasan areal yang terbakar. Namun perkiraan area yang terbakar sudah tidak lagi 500 hektare, bahkan sudah mendekati areal 800 hektare.
"Angka pasti luasan yang terbakar belum bisa kami pastikan dulu, masih harus pengecekan detail," kata Fadli.
Titik api mulai diidentifikasi di Gunung Rinjani pada Selasa (11/09/2012) pekan lalu. Api terus berkobar dan Sabtu pekan lalu, telah melahap padang savana seluas 500 hektare.
Api berkobar di lima kawasan yakni kawasan Gunung Pandan, Gunung Bendera, Gunung Tai Manuk dan kawasan Momok Yamin. Seluruh area yang terbakar itu berada di sisi selatan Rinjani, yang masuk kawasan taman nasional di Kecamatan Peringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Kawasan yang terbakar itu dekat dengan jalur pendakian Timba Nuh, dari arah selatan Rinjani. Jalur pendakian ini bukan jalur utama, karena memakan waktu tempuh lebih panjang namun lebih menantang.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini