Pantauan detikcom di kediaman Thorik, Jl Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (14/9/2012), warga yang siang tadi berkerumun sempat pulang ke rumah masing-masing. Namun mereka kemudian kembali lagi ke rumah Thorik pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Sekitar 60 warga di sekitar rumah Thorik menunggu kedatangan Thorik sambil berfoto-foto di depan rumah tersebut dengan menggunakan kamera handphone. Jepret! Jepret!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan yang datang adalah ibu-ibu yang membawa anak-anaknya. Anak-anak itu bahkan sibuk memainkan garis polisi yang ada di rumah tersebut. Maklum tidak ada satupun polisi yang berjaga di lokasi.
Namun sekitar pukul 16.20 WIB, datang anggota polisi dari Polsek Tambora. Dia meminta warga menjauh dari rumah tersebut lantaran Densus 88 akan segera tiba guna mencari barang bukti lainnya.
"Saya minta dengan hormat, tolong dikosongkan dulu. Tim sedang dalam perjalanan," ucap petugas itu sambil memasang rafia warna merah di sisi kanan rumah Thorik dan garis polisi di sisi kiri rumah tersebut.
Sebelumnya, Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan polisi akan kembali menggeledah rumah Thorik sekitar pukul 13.00-14.00 WIB. Target penggeledahan adalah mencari sisa-sisa rakitan dan bahan pembuat bom yang kemungkinan masih terselip di rumah yang berada di kawasan padat penduduk itu.
Ketika digerebek warga, Thorik kedapatan sedang merangkai bom. Meski pada penggeledahan pertama telah ditemukan barang buktinya, namun dinilai perlu diulangi untuk memastikan kondisinya sudah benar-benar aman.
Menurut Boy, Thorik masih satu kelompok dengan Wahyu, Arif dan Yusuf yang menjadi tersangka kasus ledakan di Beji, Depok. Mereka ini bertemu pada awal Mei 2012. Sejauh ini belum diketahui siapa yang menjadi pemimpin di antara mereka.
Saat ini polisi masih mengejar A dan S yang diduga anggota kelompok yang sama. Kepada mereka, diimbau untuk menyerahkan diri ke kepolisian terdekat.
(vit/mad)