Pulau Morotai, dahulu pernah menjadi pangkalan militer tentara Jepang. Namun kemudian diambil alih Sekutu pada Perang Dunia II. Kini, pulau berjuluk 'Mutiara di Bibir Pasifik' ini akan menjadi saksi sekaligus tuan rumah bagi sebuah puncak perhelatan akbar internasional, 'Sail Morotai 2012'.
Puncak perhelatan Internasional Sail Morotai 2012 akan digelar 15 September mendatang. Kegiatan ini akan menjadi ajang untuk mempromosikan keindahan Pulau Morotai. Tidak kurang dari 132 kapal dari 22 negara yang sedang berlayar dari Darwin, Australia menuju Pelabuhan Daruba, Morotai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan pemerintah setempat menggelar Sail Morotai cukup terasa. Saat tiba di bandara di Pulau Morotai, sebuah spanduk bertuliskan 'Selamat Datang Presiden Republik Indonesia' jelas terpampang di pinggiran landasan. Saat keluar dari area bandara, spanduk dengan tulisan yang sama terpampang lebih banyak lagi. Ratusan umbul-umbul berwarna-warni turut menghiasi sepanjang jalan dari bandara hingga lokasi digelarnya Sail Morotai 2012 di Jalan Pelabuhan Fery, Desa Juangan, Morotai Selatan.
Tiba di lokasi, tampak kesibukan untuk mempersiapkan puncak kegiatan Sail Morotai 2012 di sana sini. Sejumlah pekerja tetap giat bersemangat menyelesaikan sebuah panggung utama meski dibawah terik panas matahari yang menyengat. Di sisi yang lain, puluhan pemuda-pemudi terlihat menikmati latihan tari yang mereka lakukan untuk menyambut kedatangan Presiden SBY dan rombongan dari pemerintah. Sementara di bagian lain, puluhan warga tetap asik berkumpul di dermaga Dunggala, menikmati keindahan pantai.
Keindahan Morotai menjadi alasan event akbar internasional ini digelar di pulau tersebut. Keindahan yang tidak hanya karena alamnya yang memang indah, tapi juga keindahan sejarah yang membentuk pulau ini menjadi lengkap sebagai tujuan wisata. Banyak peninggalan sisa-sisa Perang Dunia II di Pulau Morotai, misalnya saja puing-puing pesawat tempur, bangkai kapal perang, rongsokan tank hingga bunker tempat persembunyian tentara Sekutu.
Keindahan lain adalah keramahan penduduknya. Keramahtamahan penduduk Morotai setidaknya teercermin dalam bagaimana mereka menyambut kedatangan orang-orang yang baru pertama kali menikmati keindahan Pulau Morotai. Sehingga tidaklah terlalu keliru jika dalam sambutannya, Wakil Bupati Pulau Morotai, Wenny R Paraisu mengilustrasikan warganya sebagai penduduk yang damai.
"Morotai memang panas tapi hati orang Morotai sejuk selalu," ujar Wenny di kediamannya saat menerima kunjungan dari rombongan Kemenkokesra, Rabu (12/9/2012).
Putri Pariwisata 2012, Melisa juga mengajak untuk bisa lebih mengenal kembali budaya Indonesia. Dirinya menuturkan perhelatan akbar Sail Morotai 2012 tidak akan berakhir sampai disini.
"Semoga bukan menjadi acara terakhir. Ini merupakan suatu kegiatan dengan negara lain dan ini sumber promosinya. Seperti kata wakil bupati tadi nantinya acara seperti akan terus bisa laksanakan, dan saya sangat senang di Morotai sambutan baik sekali dan orang Morotai bisa menyambut orang luar negeri dengan baik," tandasnya.
(edo/rmd)