"Masih ada Thorik, ada yang lainnya, kepastian penyelidikan masih terus berjalan," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai, saat dihubungi wartawan, Rabu (12/9/2012).
Dari Thorik, kata Ansyaad, pihaknya berharap dapat membuka jalan pengungkapan teror dan jaringan yang ada di dalam kelompok teror Depok ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari KTP yang yang ditemukan di TKP begitu," jawab Ansyaad singkat.
Kesimpulan sementara Wahyu adalah Anwar juga dibenarkan oleh Thorik, perakit bom Tambora yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Minggu (9/9) kemarin.
Menurut Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Thorik mengenal Wahyu sebagai Anwar setelah polisi memperlihatkan KTP yang ditemukan di lokasi ledakan, di Jl Nusatara No 63, Beji, Depok, Jawa Barat.
Anwar mengalami luka bakar 70 persen. Tangannya pun sudah diamputasi akibat ledakan dari bom tabung yang dirakitnya. Polri masih menyebut Anwar dengan Mr X. Keterangan Anwar didapatkan dari tersangka Thorik yang menyerahkan diri.
Polri masih memastikan apakah benar identitas itu Mr X itu Anwar. Polri sudah mengambil DNA keluarga pria yang disebut Anwar ke sebuah tempat di Jawa Tengah.
"Meninggal sekitar pukul 15.35 WIB di ruang ICU," jelas Boy.
(ahy/mpr)