Aksi tersebut merupakan buntut protes warga pasca ditemukannya seekor buaya sepanjang satu meter dari rawa seluas 50 meter di belakang pemukiman warga, Kamis (7/9/2012) siang.
Salah seorang warga, Effendi Barus (30) menyebutkan, warga hanya berhasil menangkap seekor dari tiga buaya yang dilaporkan lepas sepekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Effendi, lepasnya buaya dari penangkaran bukan yang pertama kali. Sejumlah buaya juga pernah lepas dari penangkaran sekitar dua tahun lalu.
"Kalau banyak yang lepas, ini bisa mengancam keselamatan warga, terutama anak-anak yang berada di sekitar rawa," sebut Effendi.
Sementara pengawas penangkaran buaya, Irwansyah Kaban (30) mengaku, lepasnya buaya dari penangkaran bukan karena keteledoran pengelola. Dua buaya dinyatakan hilang dari penangkaran akibat disatroni maling pada Mei 2012 lalu.
"Minggu lalu penangkaran juga kemalingan. Seekor buaya hilang. Kemungkinan buaya yang ditemukan warga adalah buaya yang hilang pekan lalu," sebut Irwansyah.
Kepada warga, pihak penangkaran berjanji akan menyisir rawa untuk memastikan tidak ada buaya di dalam rawa. Penangkaran sendiri hanya berfungsi sebagai lokasi pembesaran buaya saja. Sementara buaya anakan didatangkan dari berbagai daerah oleh pengumpul.
(rul/try)