5 Momen Terakhir Kartosoewirjo di Tengah Keluarga Sebelum Eksekusi

5 Momen Terakhir Kartosoewirjo di Tengah Keluarga Sebelum Eksekusi

- detikNews
Jumat, 07 Sep 2012 12:53 WIB
5 Momen Terakhir Kartosoewirjo di Tengah Keluarga Sebelum Eksekusi
dok buku Fadli Zon
Jakarta - Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo ditangkap di Gunung Geber, Majalaya pada Juni 1962. Pasukan TNI dari Divisi Siliwangi kemudian menahannya untuk diadili. Mahkamah Militer memvonisnya hukuman mati atas tuduhan makar.

Seperti dituliskan dalam buku Fadli Zon, 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' seperti dikutip detikcom, Jumat (7/9/2012), sang terpidana meminta agar bisa bertemu keluarganya sebelum dieksekusi.

September 1962, istri Kartosoewirjo, Dewi Siti Kalsum, dan lima orang anaknya yakni Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti, berkumpul bersama Kartosoewirjo mengadakan jamuan makan bersama terakhir kalinya. Nasi dan rendang menjadi santapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Fadli Zon yang akan beredar di toko buku mulai pekan mendatang itu, terpapar sejumlah rangkaian foto saat terakhir Kartosoewirjo bersama keluarga. Kartosoewirjo juga tampak memberikan petuah untuk istri dan anak-anaknya.

Berikut 5 momen saat terakhir Kartosoewirjo di tengah keluarga seperti dinukil dari buku Fadli Zon:

1. Bertemu keluarga

dok buku Fadli Zon
Salah satu permintaan Kartosoewirjo kepada Mahkamah Militer adalah bertemu keluarga. Mahkamah pun mengabulkan permintaan itu. Istri dan anak Kartosoewirjo dipanggil bertemu dengan sang imam DI/TII terakhir kalinya.

Kartosoewirjo dalam foto tampak santai. Tak ada cemas di wajahnya, dia terlihat tenang. Sebatang rokok juga terlihat di tangannya. Sedang sang istri yang datang bersama 5 anaknya pun terlihat menikmati pertemuan itu.

Terlihat selendang putih melingkar di bahu sang istri. Anak-anaknya tampak memperhatikan sang ayah yang sebentar lagi akan dieksekusi.

2. Makan nasi rendang

dok buku Fadli Zon
Pertemuan yang dilakukan siang itu, antara Kartosoewirjo dan keluarga diisi dengan santap siang bersama. Pihak TNI memberikan nasi dan rendang untuk dimakan. Keluarga Kartosoewirjo pun menikmati santapan itu dengan lahap, bahkan sang istri disebutkan sampai kepedasan karena tak terbiasa menyantap rendang.

Tapi, dalam foto itu disebutkan, Kartosoewirjo sama sekali tidak makan nasi dan rendang itu. Dia tidak mau makan. Dia hanya minum, menikmati rokok, dan memperhatikan keluarganya yang menyantap makan siang.

Kartosoewirjo pun terkadang menengahi dengan candaan-candaan ringan. Sang istri kadang tersenyum, sedang anak-anaknya memperhatikan dengan serius.

3. Minum kopi dan merokok

dok buku Fadli Zon
Kartosoewirjo entah karena alasan apa, menolak makan. Nasi dan rendang yang diberikan oditur militer tak disentuhnya. Namun dia menikmati momen bersama keluarga itu.

Hanya kopi dan rokok yang dia minta. Sambil melihat keluarganya menyantap makanan, Kartosoewirjo pun berbagi cerita dan senda gurau. Waktu terus berlalu, detik-detik jelang eksekusi semakin dekat.

Sang istri dan juga Kartosoewirjo tampak santai. Raut wajah mereka tidak memperlihatkan ketegangan. Bahkan di foto terlihat senyum keduanya.

4. Petuah terakhir

dok buku Fadli Zon
Selesai bersantap siang dan berbincang dengan keluarga, pihak oditur militer memberikan kesempatan kepada Kartosoewirjo memberikan pesan terakhir. Sempat berpikir sejenak, akhirnya Kartosoewirjo memberikan wasiat terakhir kepada istri dan anak-anaknya.

Putra Kartosoewirjo, Sardjono yang saat itu tidak hadir karena masih kecil, namun diceritakan kakaknya, salah satu pesan sang ayah adalah agar agar anak-anaknya menjadi mujahidin dan muslim yang baik, serta menjaga ibu mereka.

Seluruh keluarga mendengarkan dengan seksama petuah yang disampaikan sang ayah. Seorang anak Kartosoewirjo tampak menulis di sebuah kertas pesan-pesan dari ayahnya itu.

5. Salam perpisahan dan foto bersama keluarga

dok buku Fadli Zon
Keluarga Kartosoewirjo akhirnya harus berpisah dengan sang ayah. Mereka pun menyempatkan diri berfoto bersama. Salam perpisahan dan pelukan sayang sudah dilakukan. Air mata juga tumpah dalam perpisahan terakhir sebelum eksekusi.

Keluarga Kartosoewirjo sudah siap dengan eksekusi yang akan dijalani sang ayah. Pihak militer memang tidak memperkenankan salah satu anggota keluarga untuk ikut ke tempat eksekusi. Saat berpisah tiba, keluarga pun meninggalkan Kartosoewirjo, setelah jamuan terakhir.
Halaman 2 dari 6
(ndr/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads