Seperti dituliskan dalam buku Fadli Zon 'Hari Terakhir Kartosoewirjo', salah satu yang diserahkan Kartosoewirjo untuk dikembalikan ke keluarga adalah jam tangan Rolex. Kabarnya setelah dikembalikan ke keluarga, jam tangan itu hilang dicuri.
Berbicara soal Rolex yang dikenakan Kartosoewirjo, sang anak Sardjono angkat bicara. Jam tangan seperti itu, di masa ayahnya, umum dipakai seorang pemimpin. Jadi hal yang biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal Rolex itu pun, Sardjono mengaku tidak tahu asal muasalnya. Entah diberi seseorang atau membeli sendiri. Dia hanya tahu, ayahnya sudah memakai jam tangan itu.
"Saya enggak tahu dari mana. Enggak ada cerita di keluarga. Pemimpin yang lain juga pakai itu," jelas Sardjono.
Kartosoewirjo ditangkap pada Juni 1962. Saat ditangkap, seperti ditulis Fadli Zon, kondisi Kartosoewirjo mengenaskan. Pria yang memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1949 itu dalam kondisi kekurangan makan dan kurus.
Kartosoewirjo dieksekusi mati pada September 1962 di Pulau Ubi. Dia pun dimakamkan di pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu itu.
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini