Anggota KPU DKI Sumarno menjelaskan sasaran sosialisasi ditujukan kepada pemilih pemula yakni pelajar SMU, termasuk warga yang punya hak pilih namun minim informasi mengenai pemungutan suara 20 September mendatang.
"Sasaran sosialisasi kepada mereka yang tidak paham Pilgub itu penting, karena ada yang tidah tahu putaran 20 September," kata Sumarno di kantornya Jalan Budi Kemuliaan, Jakpus, Rabu (5/9/2012)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kedua, adanya pemilih fanatik. Pemilih yang calonnya gagal masuk ke putaran kedua memutuskan untuk tidak memilih.
Ada pula pemilih yang apatis. Mereka memilih golput lantaran tidak percaya dengan sistem politik. "Orang apatisi, walaupun sosialiasi digencarkan mereka tetap sulit diubah," tutur dia.
Sosialisasi ini juga dilakukan dengan program 'goes to school'. KPU DKI menargetkan pemilih pemula yang jumlahnya sekitar 800 ribu orang menggunakan hak pilihnya.
Selain melakukan sosialisasi tatap muka, KPU DKI juga menyiapkan sosialiasi melalui media massa yakni beriklan di media cetak dan elektronik. Tak hanya itu, KPU DKI mencetak 1,5 juta brosur untuk diberikan kepada pemilih.
Brosur ini berisikan ajakan memilih, profil dan visi misi pasangan calon termasuk tata cara pemungutan suara. "Akan dikirim bersamaan dengan surat undangan pemilih. Walau tidak bisa dibagikan ke semuanya tapi ini cukup efektif," ujar Sumarno.
(fdn/ahy)