Polisi: Aksi Premanisme di Jakarta Banyak Dipicu Kasus Sengketa Lahan

Polisi: Aksi Premanisme di Jakarta Banyak Dipicu Kasus Sengketa Lahan

- detikNews
Selasa, 04 Sep 2012 15:48 WIB
Jakarta - Aksi premanisme yang menimbulkan keresahan warga kerap mewarnai ibukota. Polda Metro Jaya mencatat, sedikitnya ada 210 aksi premanisme yang terjadi di Jakarta selama Januari-Agustus 2012.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, aksi premanisme di Jakarta dipicu banyak persoalan sepele. Salah satu persoalan klise yakni masalah sengketa lahan.

"Dari kasus yang diduga melibatkan preman itu diantaranya masalah sengketa lahan. Ada juga preman-preman yang terlibat aksi pemerasan dan lain sebagainya," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/9/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait masalah sengketa lahan ini, kepolisian mengimbau masyarakat untuk mempercayai pengamanan terhadap polisi atau jasa pengamanan formal.

"Sebaiknya menggunakan jasa pengamanan yang formal seperti satpam karena ada badan hukumnya dan bisa dipertanggungjawabkan," urainya.

Contoh kasus sengketa lahan yang melibatkan kelompok etnis yang berujung aksi premanisme seperti perebutan lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Dalam kasus itu, kelompok John Kei menyerang kelompok Hercules yang menjaga lahan seluas 2,1 hektar di lokasi tersebut yang diklaim sebagai milik PT Sabar Ganda.

Dalam kasus itu, aparat polisi menembak mati Sammy Bingo dan Lumanggu saat hendak menabrak petugas lalu lintas. 99 Orang dari kelompok John Kei ditahan atas dugaan pasal 170 KUHP dan 351 KUHP dalam penyerangan tersebut.

Dari data yang dihimpun Humas Polda Metro Jaya, beberapa kasus bentrokan antaretnis di Jakarta yang terangkum sejak Januari-Agustus 2012 diantaranya:

1. Keributan antaretnis terjadi di halaman parkir Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, 23 Februari 2012 lalu. Dua orang tewas bernama Ricky Tutu Boy dan Stanley AY Wenno akibat luka bacok, sementara empat lainnya mengalami luka-luka serius yakni Jefri Ha Kailola, Errol Karl Latumanui, Octavianus Max Millan dan Yopie Jhonatan Berhitu. Sejumlah pelaku di antaranya Edo Kalong ditangkap polisi setelah kejadian. Termasuk adik ipar perempuan Edo, Irene juga ditangkap atas keterlibatannya dalam penyerangan tersebut.

Bentrokan terjadi bermula ketika korban sedang melawat temannya yang disemayamkan di rumah duka RSPAD. Kemudian, Edo bersama 50 orang kelompok Edo membawa senjata tajam dan mengeroyok korban. Polisi menyebut, bentrokan dipicu penagihan utas atas penjualan narkoba yang belum dilunasi oleh korban.

2. Tanggal 19 Maret 2012 pukul 23.00 WIB. Keributa di Perumahan Titian Indah Kelurahan Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi menimbulkan korban bernama Septian Yahya Saputra (19) yang mengalami luka bacok. Keributan bermula saat warga pihak lain minum minuman beralkohol dan membuat onar sehingga menimbulkan kekesalan warga hingga berakhir perkelahian.

Buntut keributan yang terjadi di Perumahan Titian mengakibatkan aksi kekerasan lain yang menimbulkan korban tewas. Keesokan harinya, 20 Maret 2012, Laode Amsir (warga Ambon) tewas dibakar.

(mei/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads