Berikut monumen yang didedikasikan bagi perempuan di dunia, seperti dilansir dari weburbanist dan berbagai sumber:
1. Women of Kassope
(dok weburbanist.com)
|
Monumen ini terletak di atas bukit, untuk mengenang bunuh diri massal yang dilakukan perempuan dan anak-anak mereka saat terkepung tentara penguasa Turki, Ali Pasha, saat Perang Souliote tahun 1803. Alih-alih menghindar, para perempuan itu malah terjun dari bukit. Salah satu versi legenda itu menyebutkan bahwa perempuan itu menjatuhkan dirinya dengan menari dan bernyanyi.
Souli adalah salah satu dari 4 desa kecil di Thesprotia, salah satu provinsi di Yunani yang hidup di daerah pegunungan dan bebas dari penguasa Turki Ottoman.
2. The Valiant Five
(dok weburbanist.com)
|
"Bahwa 'Orang' dalam pasal 24 UUD British North America Act, 1867 termasuk seorang perempuan?"
Kelima perempuan itu adalah Emily Murphy, Irene Marryat Parlby, Nellie Mooney McClung, Louise Crummy McKinney dan Henrietta Muir Edwards. Sejak itu mereka memulai gerakan perempuan di Kanada sekitar tahun 1920-an karena di masa itu perempuan tidak diizinkan untuk memiliki hak pilih.
3. The Unknown Woman Worker
(dok weburbanist.com)
|
Dua perempuan terlihat berdiri di pinggir jalan dan banyak memegang peralatan. Hal ini menggambarkan tugas perempuan yang bisa bekerja multitugas dalam waktu bersamaan. Pada dua patung itu ada peralatan tas belanja, alat rajut, telepon, sisir, juga panci dan mesin ketik.
4. Joan of Arc
(dok weburbanist.com)
|
Joan mengklaim dirinya dipandu oleh Tuhan untuk memimpin pasukan perang Prancis melawan tentara Inggris dalam peran atas pengepungan Kota Orleans. Dia baru berusia 19 tahun saat ditangkap dan dinyatakan bersalah karena melakukan bid'ah. Joan kemudian dibakar di tiang pancang.
24 Tahun kemudian, Tahta Suci Vatikan menyatakan bahwa Joan tidak bersalah dan dinyatakan menjadi martir, namanya dibersihkan tahun 1909 dan diangkat menjadi orang suci pada 1920.
Monumen ini terletak di Place des Pyramides, Paris. Patung Joan dalam monumen itu digambarkan menunggang kuda berwarna sambil mengangkat panji, yang semuanya berwarna emas. Patung itu dibuat oleh Daniel Frafamiet pada 1874 dan didedikasikan pada satu-satunya santa perempuan di negara itu.
5. Monumen Martha Christina Tijahahu
(Foto: Brama Danuwinata Ramadhan/detiktravel)
|
Patungnya menjulang setinggi 8 meter di kawasan Karangpanjang, Ambon, dengan berdiri tegak memegang tombak menatap Laut Banda. Dari lokasi monumen ini, Kota Ambon di pinggir laut bisa terlihat semuanya.Β
6. The Rosenstrasse Monument
(dok weburbanist.com)
|
Monumen ini dikerjakan pematung Jerman, Ingeborg Hunzinger, pada pertengahan tahun 1980-an dan dinamakan Block der Frauen (Block of Women).
7. Vrouemonument
(dok weburbanist.com)
|
Monumen itu terdiri dari monumen batu setinggi 115 kaki dan ada 2 relief di bagian bawahnya, yakni seorang perempuan memegang harta kecilnya berlutut di samping anaknya di tempat tidur di kamp konsentrasi itu.
Perang Boer merupakan perang antara tentara kerajaan Inggris dan 2 kelompok petani independen keturunan Belanda dan Jerman, Oranje Vrijstaat (Orange Free State) dan Republiek van Transvaal (Transvaal Republic). Saat perang, para istri dan anak-anak gerilyawan Boer dikirim ke kamp konsentrasi Bloemfontein yang minim sanitasi dan makanan sehingga banyak anak-anak dan perempuan yang meninggal di kamp itu.
8. Sybil Ludington
(dok weburbanist.com)
|
Pada 26 April 1777, tentara Inggris membakar Kota Danbury, Connecticut, termasuk rumah keluarga Ludington. Dengan izin ayahnya, Ludington meminta izin untuk bergabung dalam milisi sukarela untuk melawan serangan Inggris. Dengan menunggang kuda sejauh 40 mil dia menuju medan perang dengan milisi sukarelawan lainnya.
9. Queen Victoria
(dok weburbanist.com)
|
Monumen ini kemudian dibangun 40 tahun berikutnya sejak 1857, dipahat oleh pematungΒ Louis-Philippe Hafabert dari Quebec dan diluncurkan tepat saat 60 tahun Ratu Victoria memerintah.
Kendati tidak ada bukti sejarah otentik, namun legenda tua di Ottawa mengatakan bahwa Ratu Victoria saat itu menggunakan pin di topinya saat memilih Ottawa, saat berada di antara Toronto dan Montreal. Versi lain mengatakan Ratu Victoria memilih Ottawa karena dia menyukai warna air di kota itu.
10. Red District Statue
(dok weburbanist.com)
|
Halaman 2 dari 11
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini