Hal ini disampaikan Mahathir Mohamad, usai dalam pidato penganugerahan gelar doktor kehormatan (Doktor Honoris Causa) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Senin (3/9/2012). Pidato tersebut berjudul Empowering Malay Nation.
Mahathir mengatakan bangsa rumpun Melayu merupakan satu dari kumpulan etnik besar di dunia. Tetapi sejak dikuasai peradaban Eropa pada abad 14-15, maka peradaban Melayu juga terkikis. Meskipun pada pertengahan abad 20 wilayah etnik Melayu telah bebas dari kekuasaan kolonial Eropa, tetapi kemajuan yang dicapai berikutnya tidak dapat dipulihkan secara signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lain yang harus dikembangkan oleh bangsa Melayu, menurut Mahathir kepada wartawan usai pidato pengukuhan, adalah mengembangkan sikap mental dan nilai hidup yang tepat untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
Dia lalu mencontohkan, Bangsa Jepang mampu mengembangkan dan mengutamakan budaya malu. Bangsa Jepang bahkan sanggup mengakhiri hidupnya sendiri untuk menebus tindakannya sendiri yang tidak terpuji.
"Untuk memacu kemajuan, sikap mengutamakan rasa malu seperti ini perlu dikembangkan oleh Bangsa Melayu meskipun tidak sampai pada bunuh diri. Budaya malu akan membuat lebih baik lagi dalam mencapai sesuatu sehingga hasilnya akan lebih dihormati dan dipandang lebih tinggi," kata Mahathir.
(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini