Debu Tebal Gunung Anak Krakatau Kagetkan Warga Bandar Lampung

Debu Tebal Gunung Anak Krakatau Kagetkan Warga Bandar Lampung

- detikNews
Senin, 03 Sep 2012 15:48 WIB
Lampung - Warga Bandar Lampung mengaku kaget dengan banyaknya debu hitam di halaman rumah. Mereka banyak yang tidak mengetahui jika debu itu berasal dari muntahan Gunung Anak Krakatau.

Buyung Warga Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, misalnya. Ia kaget ketika membuka pintu depan rumah pada pagi hari dan melihat banyaknya debu di teras. "Debunya tebal, banyak, dan merata di semua bagian teras. Rumah jadi seperti tidak pernah disapu selama seminggu," kata Buyung kepada detikcom, Senin (3/9/2012).

Menurut Buyung, debu yang ada di halaman rumahnya berwarna kehitaman, berbeda dengan debu biasa yang warnanya kecokelatan. Dia membersihkan teras rumah lebih lama dari biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buyung mengaku tidak mengetahui jika debu yang ada di rumahnya berasal Gunung Anak Krakatau. "Tidak melihat di televisi dan tidak ada pemberitahuan dari pemerintah daerah," katanya.

Nasir, warga Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung pun dibuat kaget dengan adanya debu hitam yang mengotori garasi dan mobilnya yang diparkir. Debu yang masuk ke halaman rumah banyak dan tebal. "Halaman dan mobil kotor karena debu," kata dia.

Nasir sama sekali tidak menyangka jika debu yang mengotori rumah berasal dari Gunung Anak Krakatau. "Awalnya saya kira debu biasa. Tapi kok tebal dan banyak. Kebetulan memang mobil baru dibawa pergi, tapi kok kotornya keterlaluan," ujarnya.

Nasir bersama anggota keluarganya pun langsung membersihkan halaman rumah dari debu tersebut. Dia berharap tidak ada bencana susulan akibat meningkatnya aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda tersebut.

Hampir semua daerah di Bandar Lampung terkena debu dari aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau. Debu tersebut mengotori rumah dan perkantoran. Padahal jarak Gunung Anak Krakatau yang berada di Kabupaten Lampung Selatan cukup jauh dari Kota Bandar Lampung mencapai jarak hingga lebih dari 100 km.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) menyebutkan saat ini status Gunung Anak Krakatau dalam status waspada. Status ini dikeluarkan karena gunung yang terletak di Selat Sunda ini telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas.

"Gunung anak krakatau mengeluarkan material pijar letusan strombolian. Waspada anak krakatau 2 September 2012. Dari pukul 11.30 WIB sampai sekarang. Status gunung saat ini waspada," ujar Kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (BVMBG), Surono, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Minggu (2/9/2012).

(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads