Menurut informasi dari pihak Kementerian Luar Negeri, begitu mendarat di Bandara Halim, Senin (3/9/2012) sore, Hillary akan bertolak ke Gedung Kemenlu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Hillary akan bertemu dengan Menlu Marty untuk membahas isu kemitraan strategis dan kemudian menggelar joint press conference bersama. Keduanya juga akan mengikuti acara makan malam bersama yang tertutup bagi wartawan.
Kemudian keesokan harinya (4/9), Hillary akan menemui Presiden SBY di Istana Negara. Pertemuan tersebut merupakan kunjungan kehormatan dan agenda rutin setiap pejabat tinggi negara sahabat yang berkunjung ke Indonesia untuk menemui para menteri kolega mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, ada empat anggota ASEAN yang terlibat sengketa perbatasan laut bersengketa dengan China di Laut China Selatan. Perbedaan sikap tentang respons atas isu ini membuat pertemuan menlu ASEAN beberapa waktu lalu di Kamboja tidak membuahkan hasil signifikan. Tidak ada penjelasan apakah dua kunjungan beruntun Menlu China dan AS ini terkait dengan krisis di Laut Cina Selatan atau tidak.
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha hanya menuturkan bahwa pertemuan keduanya cenderung membahas kerjasama kedua negara. "Ini lebih kepada tingkatan kerja sama bilateral dua negara. Soal yang sifatnya teknis, dibicarakan dengan menteri," jelas Julian pada Jumat (31/8).
Juru bicara Kemenlu AS Victoria Nuland menyatakan, persoalan sengketa Laut China Selatan juga akan didisikusikan dalam pertemuan-pertemuan Hillary dengan sejumlah kepala negara di kawasan Asia-Pasifik. Menurutnya, Indonesia selama ini selalu berada di garis depan dalam upaya penyelesaian sengketa antara negara-negara Asia Tenggara dengan China ini.
"Kami tidak ingin melihat sengketa Laut China Selatan tersebut maupun konflik lainnya diselesaikan intimidasi, dengan kekerasan. Kami ingin melihat mereka menyelesaikannya di meja perundingan," tutur Nuland dalam konferensi pers di Washington, seperti dikutip dari politico.com.
Nuland menambahkan, AS memiliki kepentingan nasional dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. AS, lanjutnya, selalu mendukung upaya negara-negara Asia Tenggara yang berusaha melakukan perundingan dengan China. AS bahkan mengkritisi sikap China yang membangun benteng dan pertahanan militer di sebuah pulau terpencil di kawasan Laut China Selatan terkait sengketa ini.
(nvc/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini