Solo - Setelah pagi harinya dinobatkan sebagai raja rakyat oleh para pendukungnya, siang harinya Kolonel (Inf) KGPH Tedjowulan resmi dinobatkan sebagai Paku Buwono (PB) XIII. Penobatan yang sangat sederhana itu berlangsung di kediaman Mooryati Soedibyo, karena seluruh pintu kraton ditutup oleh pendukung Hangabehi.Pukul 12.15 WIB di depan
krobongan, Tedjowulan yang mengenakan pakaian beskap biru gaya
langenharjan melakukan
sungkeman kepada ibundanya RAy Retnodiningrum, anak tertua mendiang PB XII GK Ratu Alit, dan salah seorang kakak lelakinya yang juga menjadi Pengageng Putra Sentana Kraton Surakarta KGPH Hadi Prabowo.Setelah melakukan
sungkeman, Tedjowulan diangkat secara resmi menjadi putra mahkota dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Ario Adipati Anom Hamengkunagoro Sudibyo Rojoputro Narendro ing Mataram. Pengangkatan dilakukan oleh Hadi Prabowo selaku Pengageng Putra Sentana Kraton Surakarta.Selanjutnya Tedjowulan memasuki ruangan khusus untuk melakukan sumpah kepada para leluhur dinasti Mataram bahwa akan menjadi raja meneruskan dinasti Mataram. Selanjutnya pada pukul 12.35 WIB dia keluar lagi dan berbicara di hadapan para hadirin bahwa sejak saat itu dirinya telah menjadi Paku Buwono XIII.Adapun gelar lengkapnya setelah itu adalah Sahandhap Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII Senopati ing Alogo Abdurrachman Sayidin Panotogomo Khalifatullah Tanah Jawi.Hadir dalam penobatan itu adalah para pejabat pemerintahan di Kota Solo, Danrem Surakarta, para Dandim di Surakarta, tokoh-tokoh masyarakat, serta para abdidalem serta kerabat. Para kerabat yang tampak hadir, antara lain tuan rumah Mooryati Soedibyo, Poppy Dharsono, Nina Akbar Tandjung, dan lain-lainnya.Hadir pula raja Kraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat serta raja Kraton Kanoman Cirebon Pangeran Raja Emiruddin.Dijelaskan oleh pembawa acara, bahwa semula penobatan raja akan dilangsungkan di Sasana Sewaka Kraton Surakarta. Namun karena ada persoalan yang belum terselesaikan, pihak yang berseberangan telah melakukan tindakan sepihak dengan menutup seluruh pintu masuk menuju kompleks kraton.Tedjowulan lahir di Solo 3 Agustus 1954. Setamat dari SMA I Solo dia masuk Akabri, tamat tahun 1981. Selanjutnya dia berkarir di dunia militer hingga saat ini menjadi Asisten Personalia Kodam III/Siliwangi dengan pangkat Kolonel. Sebelumnya dia juga pernah menjabat Kasrem Surakarta dan Komandan Brigif 413 di Solo.Dia menikah dengan RAy Nanik Indiastuti yang juga berasal dari Solo. Dari perkawinan itu lahir dua putri mereka BRAj Putri Wulansari Dewi Kustejoningsih yang saat ini masih kuliah Fakultas Hukum Satya Wacana dan BRAj Dewi Wulandari Srirahadiastuti yang saat ini masih duduk di bangku SMA di Bandung.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini