"Jangan mengambil foto sembarangan di jalanan karena kamera bisa langsung direbut oleh petugas yang berjaga-jaga," kata Yanti, petugas KBRI yang mendampingi wartawan Indonesia dalam meliput KTT Non-Blok XVI yang dihadiri Wakil Presiden Boediono di Teheran, Kamis (30/8/2012).
Peringatan ini bukanlah yang pertama kali diungkapkan Yanti. Sejak tiba di Bandara Internasional Mehrabad pada Rabu kemarin, wartawan sudah diwanti-wanti tidak mengambil foto sembarangan di jalan-jalan Teheran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para petugas ini mengenakan seragam hijau-hijau dan mengenakan topi hijau. Di pinggang mereka terselip pentungan dan pistol.
Selain itu petugas juga membangun penghalang jalan yang mengharuskan kendaraan berjalan zig zag di antara penghalang tersebut. Tujuan penghalang ini agar kendaraan berjalan lebih lambat. Di sekitar penghalang ini beberapa petugas berjaga-jaga, sebagian membawa senjata laras panjang. Kota Teheran juga diliburkan untuk menghadapi KTT ini.
Wartawan yang mengikuti rombongan Wapres Boediono mengikuti acara ini juga 'ditempel' tiga sampai empat orang petugas Iran.
Para petugas ini biasanya mengenakan jas tanpa dasi dan tak semuanya bisa bahasa Inggris. Para petugas ini selalu berada di sekitar wartawan saat meninggalkan hotel menuju lokasi liputan. Mereka akan berada dalam satu mobil dengan wartawan dan meminta wartawan mempercepat langkahnya jika terlambat.
Para wartawan biasanya meminta izin kepada para petugas ini untuk bisa mengambil gambar di suatu lokasi di Kota Teheran. Kalau dia mengizinkan baru wartawan bisa mengambil gambar di lokasi itu.
Salah satu lokasi yang diperbolehkan mengambil gambar adalah saat mengunjungi Milad Tower, Kamis (29/8). Milad Tower merupakan menara tertinggi di Iran. Hampir sama seperti Monas di Indonesia, menara ini merupakan bangunan kebangganan warga Iran. Dari bagian menara warga Iran bisa melihat kota Teheran 360 derajat.
"Boleh mengambil gambar di sini ?" tanya wartawan.
โSilakan, Anda bisa mengambil gambar di lokasi ini,โ katanya dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah.
(nal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini