"Tidak adanya perhatian khusus terhadap penanganan museum menjadikan terjadinya krisis kultural historis bagi kota Jakarta, apalagi adanya pilgub nanti tidak ada satu calon pun yang menyentuh keberadaan museum-museum Jakarta yang sudah tak terawat salah satunya museum Bahari," kata sejarahwan dari Universitas Indonesia, JJ Rizal, saat dihubungi, Kamis (30/8/2012).
Museum merupakan salah satu saksi sejarah kota Jakarta, banyak museum di Jakarta memang kurang dirawat dan diperhatikan, sebut saja museum bahari di Jakarta Utara. Keberadaan museum sebagai saksi bisu kebesaran kota Jakarta pun luput dari perhatian kandidat calon gubernur DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal lebih mengambil analisis rasional yang menyebutkan para calon gubernur hanya memperhatikan kebutuhan masyarakat kota Jakarta. Kebutuhan masyarakat yang lebih mementingkan materi membuat program para calon gubernur untuk identitas sejarah kota Jakarta kurang menjadi perhatian serius.
"Para cagub ini seperti program jual beli, apa yang masyarakat butuhkan, maka para cagub tersebut akan memasukkannya dalam jualan atau pada program kampanye, dan masyarakat lebih memikirkan soal perut ketimbang meseum sendiri," ujar Rizal.
Rizal menilai museum adalah 'buku terbuka' yang mampu menjadi tolok ukur peradaban suatu bangsa atau masyarakatnya. "Kalau mau lihat kewarasan masyarakat suatu negara sebetulnya bisa dilihat dari museum itu sendiri," tutup Rizal.
(vid/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini