"Tohir, laki-laki (45), luka parah akibat sabetan pedang, celurit di bagian punggung dan perut bagian kanan. Sempat dikabarkan meninggal dunia karena yang bersangkutan bersimbah darah dan pingsan, sedang dirawat di RSUD Sampang," kata Koordinator KontraS Surabaya, Andy Irfan, dalam siaran pers, Senin (27/8/2012).
Korban luka lainnya yakni Atsiri (50), mengalami luka serius di bagian kepala akibat lemparan batu dan kayu, Abdul Wafi (50) mengalami luka serius di bagian kepala akibat lemparan batu, Ummah, perempuan (55) mengalami luka serius di bagian kepala akibat lemparan batu dan sempat
jatuh pingsan. Saat para korban sedang dirawat di RSUD Sampang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dan dada," terang Andy.
Atas peristiwa kekerasan yang terjadi pada Minggu (26/8), KontraS Surabaya menuntut agar polisi menindak tegas semua pelaku kekerasan dalam peristiwa itu dengan menangkap dan memproses secara hukum para pelakunya, termasuk dalam hal ini adalah tokoh penggerak aksi kekerasan.
"Pemerintah segera melibatkan perwakilan korban untuk merumuskan penanganan dan perlindungan kepada korban yang sekarang sebagian di antaranya telah diungsikan ke GOR Sampang. Keterlibatan perwakilan korban sangat penting untuk menjamin akuntabilitas dalam penanganan kasus ini. Tokoh-tokoh agama Islam terutama dari Nahdlatul Ulama agar terlibat aktif untuk menyerukan perdamaian dan mendorong resolusi konflik dalam peristiwa ini," jelas Andy.
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini