Tim SAR Dirikan Posko di Bontang Cari Cessna yang Hilang

Tim SAR Dirikan Posko di Bontang Cari Cessna yang Hilang

- detikNews
Sabtu, 25 Agu 2012 00:06 WIB
Pesawat jenis Cessna yang hilang di Bontang, Kaltim (Robert/detikcom)
Jakarta - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan, Jumat (24/8/2012) malam, berangkat menuju kota Bontang, Kalimantan Timur. Tim berencana membuat posko pencarian hilangnya pesawat Cessna PK-IWH yang berpusat di Bontang.

Pantauan detikcom, tim SAR gabungan yang antara lain terdiri dari Brimob Polda Kaltim, TNI AD Yonif 611 AWL, Basarnas Wilayah Kaltim, Palang Merah Indonesia (PMI) termasuk tim Indonesian Off road Federation (IOF) Kaltim, berangkat dari Bandara Temindung Samarinda, sekitar pukul 23.40 WITA.

"Kita akan bikin posko di Tanjung Santan, di Bontang," kata anggota Basarnas, Setiawan saat berada di kantor Bandara Temindung Samarinda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penegasan itu disampaikan Setiawan di hadapan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto Santoso, Kepala Bandara Temindung Rajoki Aritonang, karyawan Elliot Geophysics International serta petugas PT Intan Angkasa. PT Intan Angkasa sendiri merupakan pemilik pesawat carter tersebut.

Berbekal berbagai macam peralatan SAR, tim berangkat di tengah hujan deras yang mengguyur Samarinda. Iring-iringan mobil umumnya terdiri dari mobil yang biasa digunakan di medan terjal.

"Tapi sebelumnya tim SAR di Bontang dan Sangatta sudah memulai pencarian," ujar Setiawan.

Pesawat Cessna PK-IWH terbang dari Bandara Temindung Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA pagi tadi, menuju Bontang, Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar pukul 08.04 WITA.

Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International).

Sebelum hilang kontak, pesawat sempat terbang di ketinggian 3.000 kaki hingga turun ke 500 kaki. Bahkan alat Emergency Location Transmitter (ELT) yang terpasang di pesawat tersebut tidak memberikan sinyal apapun, termasuk apabila terjadi kondisi yang membahayakan hingga darurat.


(fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads