Kemerdekaan Bagi Pemijat Ayu Sriyani

Kemerdekaan Bagi Pemijat Ayu Sriyani

- detikNews
Jumat, 17 Agu 2012 17:09 WIB
Ayu Sriyani
Moskwa - Dua jam sebelum pelaksanaan upacara bendera, seorang pemijat ala Bali dan Thailand telah datang di KBRI Moskow. Ia rela menyewa taksi dan sedikit bergerimis ria. Dengan pakaian wanita Bali yang tipis ia menembus perjalanan kota Moskow yang penuh kemacetan.

Ayu demikian suka dipanggil, sudah satu setengah tahun di Moskow namun baru kali ini ikut upacara bendera. Matanya berbinar dan semangatnya menyala.

Menurut perempuan bernama lengkap Ayu Sriyani ini, upacara bendera dalam rangka 17 Agustus adalah sebuah penghormatan terhadap negara Indonesia, para pahlawan dan juga tanah air. Bagi WNI di manapun penghormatan semacam itu hukumnya wajib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bisa bayangkan kalau kita hidup di zaman penjajahan atau awal kemerdekaan. Tentu tidak bisa tersenyum seperti sekarang. Kita sekarang tinggal menikmati makanya menghormati tanah air dan pahlawan menjadi wajib," ujar wanita yang berasal dari Denpasar ini.

Saat ini ada 150an "Ayu Sriyani" yang berprofesi sebagai tukang pijat di perusahaan Rusia, Sim Krasok. Selama satu hari di hari kemerdekaan ini semuanya diliburkan agar bisa mengikuti upacara dan rangkaian kegiatan 17-an di KBRI Moskow.

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads