“Potret wajah pahlawan kami sajikan dalam bentuk seni WPAP, sebuah seni rupa asli Indonesia yang masuk dalam kategori pop art,” kata Koordinator Pameran bertajuk “Cara Kami Mengenang Sejarah”, Wahyu Pujo Mulyono, Kamis (16/8/2012) malam.
Dia mengatakan, dalam kegiatan itu, sembilan tokoh asli Banyumas dipajang gambarnya di 18 titik di kota Purwokerto. Para tokoh tersebut adalah Jenderal Soedirman, Jenderal Gatot Subroto, Jenderal R. Suprapto, Jenderal Soesilo Sudarman, Soepardjo Rustam, Brigjen Entjung, R. Sutedja, Dr. Angka, R. Wirjaatmaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, gambar yang dipajang adalah gambar potret para tokoh tersebut yang diolah dengan menggunakan teknik WPAP. WPAP adalah salah satu seni rupa modern asli Indonesia. Gambar-gambar tersebut adalah karya asli komunitas WPAP Purwokerto.
Pemasangan gambar WPAP sembilan tokoh Banyumas tersebut adalah dalam rangka peringatan ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67. Selain itu, gelar karya ini adalah sebagai bagian dari ajang pendirian komunitas WPAP Banyumas.
Menurut salah satu anggota WPAP Banyumas, Barlianto Danajati, selama ini tokoh kelahiran Banyumas seperti Sudirman, Supardjo Rustam, dan Gatot Subroto adalah tokoh nasional yang mudah diingat dan tersebar luas informasinya.
“Bahkan di hampir setiap kota, nama para tokoh ini digunakan sebagai nama jalan, umumnya jalan protocol,” katanya.
Hanya saja, kata dia, masyarakat Banyumas masih merasa asing dengan tokoh pahlawan lain seperti Brigjen Entjung, R. Sutedja, Dr. Angka dan R. Wirjaatmaja. Padahal, nama mereka juga dijadikan nama jalan di Kota Purwokerto. Selain itu, sumbangan perjuangan mereka untuk republik juga tak kecil.
Menurut dia, para tokoh kelahiran Banyumas ini adalah tokoh dengan kontribusi yag sangat besar bagi kemerdekaan dan tumbuhnya harga diri Bangsa Indonesia. Mereka ini sekaliber Jenderal Soedirman dan lain-lain.
Sebut saja dr. Gumbreg dan dr. Angka. Meraka adalah para tokoh turut berperan sangat penting dalam pendirian Budi Utomo, bersama dr. Wahidin dan teman-temannya. Atau R Wirjaatmaja yang berperan sebagai pendiri bank pertama di Indonesia untuk rakyat kecil, yang saat ini menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia yaitu Bank Rakyat Indonesia.
“Sementara R. Sutedja, seorang komponis yang punya andil dalam pendirian RRI,” jelasnya.
Dia menyebutkan, pahlawan tersebut saat ini semakin terlupakan bersama sejarah yang mereka ciptakan. Jangankan berbagai peristiwa penting yang tidak akan terjadi tanpa kehadiran mereka, bahkan namanyapun menjadi sangat asing bagi kita.
“Sebut saja dr Angka, sangat jarang dari kita yang mengetahui bahwa Angka adalah singkatan dari Anggoro Kasih,” katanya.
Koordinator Komunitas WPAP Banyumas, Erditya Daerstri Wiwobo mengatakan, pameran ini sekaligus merupakan peluncuran Komunitas WPAP Banyumas. “Komunitas WPAP Banyumas telah ditunjuk sebagai representasi komunitas WPAP untuk wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap,” katanya.
Dia menambahkan, komunitas anak muda ini adalah komunitas yang berkarya bukan sekedar untuk keindahan yang tegas dari karya-karyanya, tetapi untuk berkontribusi pada menguatnya solidaritas kebangsaan dan merosotnya identitas nasional yang semakin luntur saat ini.
(arb/fdn)