Pantauan detikcom di dua halte tersebut, pada Kamis (16/8/2012) meski sudah tidak ada lagi sisa pecahan kaca yang di lantai, namun lubang menganga dan retakan di dalam halte dapat terlihat dengan jelas. Di Halte Jamsostek, terlihat sebuah bagian kaca di sisi timur halte retak, dan terdapat sebuah lubang kecil berdiameter 0,5 cm yang diduga sebagai lokasi awal timpukan barang.
Menurut salah satu petugas TransJakarta yang berada di halte, perusakan diduga dilakukan setelah jam operasional halte selesai. Sehingga tidak ada yang melihat atau mengetahui kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu pantauan detikcom di Halte Tebet BKPM, di halte ini terdapat dua titik yang menjadi sasaran perusakan. Titik pertama adalah kaca yang terdapat di dekat loket penjualan karcis, terlihat lubang menganga sebesar 1x2 meter yang diduga akibat lemparan benda keras. Sementara untuk titik kedua adalah di dekat tempat para penumpang yang menunggu kedatangan bus yang menuju ke arah Kampung Melayu, terlihat lubang sebesar 1x1,5 meter menganga akibat bekas pecahan kaca.
"Di laporan harian ini, ditulis oleh Muhammad yang jaga pada saat itu sedang memantau situasi dan kondisi halte. Di catatan tersebut disebutkan ada kaca yang pecah, namun pelaku perusakan tidak terpantau," jelas petugas TransJakarta, Santi saat ditemui terpisah di Halte Tebet BKPM.
Santi menambahkan, meskipun sempat ada insiden ini, pelayanan terhadap para pengguna Bus TransJakarta tetap normal. Para pengguna TransJakarta juga tidak terpengaruh dengan adanya insiden penyerangan ini.
Perusakan halte TransJ sudah kerap terjadi. Dua bulan terakhir sudah ada beberapa halte busway di Jakarta Timur dirusak orang tak dikenal. Di antaranya halte Cakung, halte BKPM, halte Cawang Ciliwung, halte Stasiun Cawang, dan halte Cawang Otista. Bahkan sejak April 2012, tercatat 11 kali kejadian perusakan halte busway.
(riz/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini