Kapolsek Matraman Kompol Joko Santoso mengatakan, memang ada insiden perusakan di Halte Busway Slamet Riyadi dan Halte Mal Citra Klender dua malam berturut-turut. Namun dari hasil olah TKP, tak ada bukti-bukti penembakan.
"Di Halte Slamet Riyadi, kejadian pukul 00.40 WIB hari Senin dinihari. Pada saat itu ada security yang menjaga, dia sedang membeli makan di seputar halte, 10 menit kemudian dia balik ke halte ada mobil patroli halte, kaca sudah retak," kata Joko saat dikonfirmasi, Senin (13/8/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi ketapel, senapan angin atau kerikil. Dari hasil olah TKP diperkirakan kerikil karena tidak tembus kaca, hanya retak," terangnya.
Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dian Perri menambahkan, insiden yang terjadi di halte busway masih disebut perusakan, bukan penembakan. Dugaan teror pun masih butuh penyelidikan lebih jauh.
"Teror juga belum jelas, karena tidak ada korban, kejadiannya juga malam hari," terang Dian saat dihubungi terpisah.
"Apakah perusakan itu bisa dikatakan kriminal. Lagian tidak ada korban. Kita hanya bisa mengenakan itu perusakan," sambungnya.
Pekan lalu 4 halte busway di Jakarta Timur menjadi sasaran penembakan senapan angin berpeluru gotri. Pelakunya hingga kini masih gelap.
(edo/mad)