Pada perhelatan Pilkada Solo pada 2010 lalu, Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menjadi juru kampanye untuk kemenangan Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo sebagai Walikota Solo. Pasangan Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo diusung oleh PDI Perjuangan, dan mendapat dukungan penuh dari PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Damai Sejahtera.
"Karena PKS juga ikut mendukung pasangan Jokowi, saya sebagai kader PKS siap memperjuangkan dan mensukseskan pasangan Jokowi-Rudi," kata Hidayat kepada wartawan pada Sabtu 13 Maret 2010 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesra di Solo, tidak di Jakarta. Kini secara terang-terangan Hidayat Nur Wahid dan PKS mendukung Fauzi Bowo untuk mengalahkan Jokowi-Ahok dalam perebutan kursi DKI 1. Mengantongi suara kisaran 10 persen pada Pilgub DKI Jakarta putaran pertama, PKS memberikannya kepada Foke dengan sejumlah 'mahar'.
"Pertimbangan putaran kedua ini bukan masalah agama tapi terkait dengan kepastian kemampuan mereka untuk mengakomodasi program kerja yang kami perjuangkan pada waktu pilgub," ujar Hidayat usai jumpa pers PKS dalam mendukung pasangan Foke-Nara di Kantor DPP PKS Jl TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (11/8/2012).
Lalu apa kata Jokowi atas perubahan peta politik ini?
"Ya nggak apa-apa. Mereka punya hak untuk memilih," ujar Jokowi di sela-sela acara silahturahmi dengan para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
(asp/mad)