Kini wanita kelahiran 29 Agustus 1946 itu tengah disorot publik. Dia ditetapkan KPK atas dugaan suap atas Bupati Buol Amran Batalipu. Akankah karier Hartati di politik berakhir?
Hartati tercatat menjadi anggota dewan pembina Partai Demokrat (PD). Mundur ke belakang, kedekatan Hartati dengan partai biru ini dimulai sejak 2004. Hartati dikenal sebagai penyokong Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pada pilpres 2009 Hartati juga dikenal sebagai salah satu tim sukses yang giat berkampanye. Hartati selalu ikut dan hadir dalam kampanye SBY ke daerah.
Hingga akhirnya pada 2010, Hartati yang juga mengelola Jakarta International Expo (JIE), tempat pelaksanaan Pekan Raya Jakarta, resmi bergabung di kursi anggota dewan pembina PD. Hartati cukup aktif di PD. JIE pun kerap dijadikan lokasi rapat akbar PD.
Namun kemudian, pada akhir Juni 2012, anak buah Hartati di PT Hardaya Inti Plantation tertangkap KPK melakukan dugaan suap kepada Bupati Buol Amran Batalipu. Anak buah Hartati, Anshori ditangkap di Buol, Sulawesi Tengah, Selasa (26/6/2012). Sedangkan Gondho diringkus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (27/6/2012).
Keduanya diduga menyuap Amran di Buol. Dugaan sementara, pemberian suap terkait dengan kepengurusan penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan di Buol. Sang bupati tidak lama kemudian juga ditetapkan sebagai tersangka.
Sedang pada Hartati, awalnya KPK baru melakukan pencegahan. Hartati pun sempat diperiksa 2 kali. Hingga akhirnya, pada pagi ini Ketua KPK Abraham Samad menetapkan Hartati menjadi tersangka. Diduga kuat Hartati yang memerintahkan suap Rp 3 miliar ke Bupati Buol.
"SHM menjadi tersangka," terang Samad dalam jumpa pers di KPK, Rabu (8/8/2012).
Pengacara Hartati, Tumbur Simanjuntak keberatan atas penetapan tersangka yang dilakukan KPK atas Ketum Walubi itu. Tumbur beralasan, Hartati tidak melakukan suap, tetapi diperas.
Sementara itu, Achmad Mubarok, kolega Hartati di PD meminta agar kasus itu tidak dikaitkan dengan partainya. Kasus Hartati merupakan persoalan individu selaku pengusaha.
"Itu kan dia sebagai pengusaha, bukan sebagai kader Demokrat. Dia itu kan anggota dewan pembina, tapi tidak pernah bersentuhan secara langsung dengan PD, suaminya saja orang PDIP," terang Mubarok memberi klarifikasi.
(ndr/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini